Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Klarifikasi Soal Vaksin Covid-19 yang Disebut Kurang Efektif | 60 Tahun Lalu Manusia Capai Luar Angkasa

Kompas.com - 13/04/2021, 06:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Untuk menentukan awal bulan Ramadhan serta dua hari Idul Fitri, para ilmuwan dan pemuka agama Islam di dunia berkumpul untuk melihat hilal.

Hilal adalah bulan sabit tertipis yang berkedudukan rendah di atas cakrawala langit barat, dan sudah diamati tepat selepas terbenamnya Matahari.

“Jadi terbenamnya Matahari menjadi patokan. Hilal menjadi penentu bagi awal bulan kalender Hijriyyah karena sifatnya," kata astronom amatir Marufin Sudibyo kepada Kompas.com.

"Bilamana pada senja hari hilal terlihat, maka di senja hari sebelumnya hilal tidak akan ada di atas cakrawala langit Barat karena Bulan memang tidak ada di sana,” paparnya.

Marufin menyebutkan bahwa melihat hilal dinyatakan secara tekstual dalam sabda Nabi SAW:

“Berpuasalah (dan berhari raya) karena melihat hilal. Jika tidak terlihat maka genapkanlah.”

Dengan landasan itu, maka rukyatul hilal (observasi hilal) dipahami sebagai ibadah.
Selain menentukan awal bulan kalender Hijriyyah, hilal juga menentukan awal dua hari raya.

Bagaimana sejarah dan sejak kapan orang mulai melihat hilal? Baca selengkapnya di sini:

Mengenal Hilal, Penentu Awal Bulan Ramadhan dan Sabda Nabi SAW

3. Varian virus corona Afrika Selatan terobos vaksin Pfizer

Salah satu varian baru virus corona yang mengkhawatirkan dunia adalah varian virus dari Afrika Selatan.

Studi Israel menunjukkan varian ini mampu menembus pertahanan vaksin Pfizer. Artinya, vaksin mRNA yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech tidak cukup mampu memberikan kekebalan terhadap serangan infeksi varian baru virus corona Afrika Selatan.

Dilansir dari ABC, Senin (12/4/2021), studi yang dilakukan para peneliti di Israel, namun belum ditinjau sejawat ini, menemukan bahwa pada batas tertentu, varian virus corona Afrika Selatan dapat 'menerobos' vaksin Covid-19 Pfizer.

Studi yang dirilis pada Sabtu (10/4/2021) itu telah membandingkan hampir 400 orang yang dites positif Covid-19, 14 hari atau lebih setelah mereka menerima satu suntikan atau dua dosis vaksin Pfizer.

Jumlah yang sama juga diamati pada pasien dengan Covid-19, yang tidak divaksinasi.

Baca selengkapnya di sini:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com