Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atta Halilintar Mau 15 Anak dari Aurel Hermansyah, Apa Dampak Hamil Anak Banyak?

Kompas.com - 12/04/2021, 19:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Lebih lanjut dr Yeni mengatakan bahwa faktor sosial ekonomi memainkan peran yang sangat penting. Artinya, dengan kehamilan banyak anak, bisa memengaruhi sosial ekonomi keluarga.

Di antaranya mayoritas pasien yang kurang mampu dengan akses kesehatan yang tidak memadai ke perawatan perinatal modern ditambah dengan peningkatan usia ibu.

"Mereka cenderung memberi makan banyak anak mereka, dengan mengorbankan gizi mereka sendiri, sehingga rentan terhadap malnutrisi," jelas dr Yeni.

Mereka terlalu sibuk untuk menjaga kesehatan mereka dan karena kehamilan yang berlangsung cepat dan periode menyusui, maka yang terjadi kekurangan besi dan kalsium, serta Vitamin D, imbuh dr Yeni.

Komplikasi yang dilaporkan ini, kata dr Yeni, terjadi pada kelompok pasien ini selama kehamilan, persalinan dan nifas. Sebab, ibu hamil ini memerlukan kebutuhan untuk perawatan khusus selama periode antepartum, intrapartum dan postpartum.

Baca juga: Berbahaya bagi Ibu Hamil, Apa Manfaat Lain Rumput Fatimah?

 

Faktor yang diperhatikan saat ingin banyak anak

Lalu, apa yang perlu diperhatikan jika memang ingin punya banyak anak?

Lebih lanjut dr Yeni menjelaskan bahwa kehamilan grande multiparitas telah lama dianggap terkait dengan peningkatan komplikasi ibu dan janin.

Namun demikian, kata dia, dalam penelitian terbaru menunjukkan bahwa dengan perawatan perinatal yang tepat, wanita dengan tingkat paritas tinggi tidak lagi terlalu berisiko tinggi.

Beberapa penulis menyimpulkan bahwa di negara maju dengan kondisi perawatan kesehatan yang optimal, kehamilan grande multiparitas tidak lagi dianggap berbahaya.

Baca juga: Ibu Hamil dan Anak Indonesia Alami Anemia karena Kekurangan Zat Besi

 

"Sehingga kontroversi mengenai risiko kehamilan grande multiparitas dapat diselesaikan dengan baik, karena intervensi sesegera mungkin, untuk mengurangi terjadinya komplikasi dan ini hanya dapat diterapkan bila diketahui besaran risiko yang ada," jelas dr Yeni.

Idealnya, saat memiliki anak, jarak antara setiap anak, adalah 2 tahun. Namun, jika memang ingin memiliki banyak anak, dr Yeni mengimbau agar kesiapan mental ibu juga diperhatikan.

Selain itu, perlu juga diperhatikan bagaimana asupan nutrisi yang baik, psikologi anak, sistem pendukung yang baik, misal terkait siapa yang akan membantu merawat hingga finansial keluarga.

"Tidak ada batasan usia (jika mau hamil anak banyak seperti yang diutarakan Atta Halilintar), hak asasi manusia mau punya anak berapa saja. Tetapi harus tahu risiko-risiko yang mungkin timbul," papar dr Yeni.

Baca juga: Viral di Tiktok Bahaya Rumput Fatimah bagi Ibu Hamil, Ini Penjelasan Ahli

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com