Studi pada 2017 rupanya mendukung pemikiran Wozniak. Studi yang dipimpin oleh Jennifer Marlon dari Universitas Yale menemukan bahwa pada 209 SM, sebuah letusan gunung berapi melepaskan banyak aerosol sulfat ke atmosfer Bumi.
Hal tersebut menyebabkan wilayah Mesir menjadi kekurangan hujan, menjelaskan kekeringan sumur yang mungkin mendorong penduduk untuk meninggalkan kota.
Namun belum jelas gunung berapi mana yang bertanggung jawab atas kekeringan yang menimpa Mesir kuno.
Wozniak sendiri mengungkap ada empat kemungkinan yakni Popocatéptl di Meksiko, Pelée di pulau Martinique di Lesser Antilles serta Tsurumi atau Hakusan yang keduanya berada di Jepang.
Baca juga: Bertambah Lagi, Ahli Temukan 14 Peti Mati Mesir Kuno di Situs Saqqara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.