Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin AstraZeneca Ditangguhkan Beberapa Negara, Apakah Ini Tepat?

Kompas.com - 17/03/2021, 11:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sikap mereka itu telah berubah, namun terlanjur merusak kepercayaan terhadap vaksin itu.

Sebagian persediaan vaksin tersebut di Jerman dan Prancis akan terbuang percuma. Dua negara itu baru menggunakan kurang dari setengah persediaan mereka sejauh ini.

Fakta itu memiliki konsekuensi yang mematikan. Prancis, Jerman, dan negara-negara besar Eropa lainnya memiliki tingkat infeksi yang lebih tinggi daripada Inggris.

Sebelum pandemi berangsur mereda, situasi di negara-negara tadi berpotensi memburuk.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, Tidak Ada Bukti yang Ditemukan

Jika melihat kembali keputusan vaksinasi untuk orang di atas 65 tahun, Anda dapat melihat bagaimana kebijakan itu dibuat.

Merujuk uji klinis yang digelar, ada bukti terbatas tentang penggunaan vaksin terhadap kelompok usia yang lebih tua.

Penyelenggara uji klinis ingin merekrut orang dewasa yang lebih muda pada tahap awal untuk alasan keamanan.

Jadi saat hasil uji klinis sampai ke tangan pihak regulator yang menilai tingkat infeksi, data itu tidak cukup untuk mempertimbangkan dampaknya pada orang yang lebih tua.

Namun ada bukti dari sampel darah bahwa vaksin AstraZeneca mendorong respons kekebalan yang kuat pada kelompok usia yang lebih tua.

Jadi, tidak ada alasan yang masuk akal mengapa vaksin itu tidak akan berhasil di kalangan usia lanjut. Akan tetapi, waktu yang sempit tidak cukup untuk mengumpulkan bukti penggunaannya secara faktual.

Ada juga persoalan menafsirkan hasil uji klinis.

Muncul sejumlah hal tidak konsisten di berbagai situs yang digunakan selama uji coba. Pada dasarnya, berarti ada empat uji coba berbeda dalam satu uji klinis.

Protokol dan praktik yang diterapkan juga bervariasi di masing-masing tempat uji klinis, termasuk penggunaan setengah dalam satu dosis.

Hal-hal tadi menciptakan kumpulan data yang berantakan untuk ditafsirkan.

Pengambilan keputusan yang berani mungkin jadi kebijakan yang terbaik

Inggris melihat melewati tahap uji klinis dan mengambil lompatan besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com