KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, salah seorang prajuritnya, Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang, mengalami kelainan hipospadia sejak lahir.
"Saat dilahirkan, anak ini punya kelainan pada sistem reproduksinya yang dalam terminologi kesehatan disebut hipospadia," ujar KSAD dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip dari kanal YouTube Official Inews, Selasa (9/3/2021).
Hal ini berdasarkan hasil rekam medis urologi RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
"Dari hasil pemeriksaan itu, dilihat dari urologi ternyata Sersan Manganang lebih memiliki organ-organ jenis kelamin laki dan bahkan tidak ada organ internal jenis kelamin wanita," kata KSAD.
Baca juga: Aprilia Manganang Dipastikan Pria, KSAD Sebut Dia Alami Hipospadia Sejak Lahir
"Kemudian pemeriksaan hormonalnya juga begitu, hormonalnya normal, hormon testoteronnya juga diukur sehingga secara faktual dan ilmiah kita bisa meyakini bahwa Manganang lebih memiliki hormonal yang masuk kategori normal laki-laki," sambung dia.
Sejalan dengan itu, KSAD memastikan bahwa Aprilia merupakan seorang pria, bukan wanita.
Dikutip dari laman Departemen Urologi RSCM-FKUI, hipospadia adalah suatu kelainan pada saluran kemih atau uretra, penis, dan kulit penis.
Seseorang dengan hipospadia memiliki pembukaan uretra di bagian bawah penis, bukan di ujung. Uretra adalah saluran kencing yang mengalirkan urine dari kandung kemih.
Hipospadia merupakan kelainan bawaan lahir urologi yang paling sering dijumpai.
Kasus insiden hipospadia bervariasi di setiap negara. Namun, hal ini bisa dialami satu dari 250-300 kelahiran anak laki-laki.
"Angka meningkat 13 kali lebih sering pada laki-laki yang saudara dan orangtuanya menderita hipospadia," tulis penjelasan dalam laman UI.
Secara klinis, ada tiga jenis hipospadia yang sering ditemukan, yakni:
Diagnosis penyakit bawaan ini dilakukan dengan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lain sesuai indikasi.
Dilansir Mayo Clinic, hipospadia ini terjadi di dalam kandungan.