Anda akan mengalami kebas, kesemutan, nyeri, kram atau kelemahan pada kedua jari Anda. Hal ini dapat mengakibatkan kekuatan genggaman menjadi lemah.
Tidak hanya itu, ada dua kategori gejala yang bisa terjadi akibat Cyclist's palsy ini yaitu gejala gangguan sensorik dan gejala gangguan motorik.
Pertama, gejala gangguan sensorik yang bisa terjadi adalah kesemutan dan mati rasa pada jari manis dan jari kelingking.
Umumnya kesemutan atau mati rasa di kedua jemari akan terasa dan mudah hilang 1-2 hari setelah bersepeda.
Sedangkan, gejala gangguan motorik yang tampak yaitu seperti jari kelingking dan jari manis yang sulit diluruskan (clow hand), massa otot di antara ibu jari dan telunjuk terlihat kempes, serta kesulitan melebarkan dan menutup jari-jari.
Baca juga: Studi Baru: Jalan dan Bersepeda ke Kantor Kurangi Risiko Kematian Dini
Contoh kesulitan menutup jari-jari yang dimaksudkan adalah sulit melakukan gerakan abduksi dan abduksi jari, hingga dapat menimbulkan cidera berat sampai adanya banormalitas.
"Apabila gejala cyclist's palsy berlanjut dan tidak ditangani, maka selain menyebebkan gejala di atas, juga dapat menjadi kondisi yang permanen dan carpal tunnel syndrome (CTS)," jelasnya.
Sementara itu perlu diketahui, perawatan untuk cedera persyarafan dapat memakan waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.
Oleh karena itu, dr Oryza menegaskan penting sekali memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah ortopedi konsultan dan microsurgery agar penanganan cyclist's palsy akibat cedera olahraga bersepeda dapat dilaksanakan sedini mungkin.
Baca juga: Khawatir Serangan Jantung saat Bersepeda, Lakukan 2 Tips Dokter Olahraga Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.