Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2021, 11:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Semenjak pandemi Covid-19 terus meluas, banyak orang mengonsumsi suplemen vitamin, termasuk vitamin C untuk meningkatkan sistem kekebalan mereka.

Tetapi faktanya, suplemen vitamin tidak memengaruhi fungsi kekebalan, tidak mencegah akit, atau menyembuhkan penyakit, termasuk Covid-19.

Bahkan, menurut uji klinis acak pertama yang menguji suplemen vitamin C dan Zinc dengan dosis tinggi di bawah pengawasan medis, kedua suplemen tersebut tak terbukti dapat melawan Covid-19.

Terlepas dari penggunaan populer vitamin C dan zinc (seng) yang selama ini diyakini dapat melawan atau mengurangi keparahan virus flu, studi baru yang telah diterbitkan di JAMA Network Open, menemukan kedua suplemen tersebut tidak bermanfaat bagi orang yang menjalani isolasi mandiri di rumah karena terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Hoaks atau Fakta, Vitamin C Bisa Sembuhkan Virus Corona?

"Sayangnya, 2 suplemen ini gagal mempertahankan ‘citra’ mereka selama ini," tulis Dr. Erin Michos dari John Hopkins dan Dr. Miguel Cainzos-Achirica dari Houston Methodist.

Melansir CNN, uji klinis dilakukan dengan memberikan dosis tinggi setiap suplemen dan dikombinasikan dengan salah satu dari tiga kelompok yang terdiri dari 214 orang dewasa, yang pulih dari Covid-19 di rumah.

Sementara kelompok keempat mendapat perawatan standar, seperti istirahat, hidrasi dan obat penurun demam, tetapi tanpa suplemen.

"Seng glukonat (zinc) dosis tinggi, asam askorbat (vitamin C), atau kedua suplemen itu tidak mengurangi gejala SARS-CoV-2," menurut ahli jantung Cleveland Clinic Dr. Milind Desai.

Mengonsumsi suplemen dosis tinggi, bagaimanapun, justru bisa menyebabkan beberapa efek samping yang tidak menyenangkan bagi pasien.

"Lebih banyak efek samping seperti mual, diare, dan kram perut dilaporkan pada kelompok suplemen dibandingkan pada kelompok perawatan biasa," tulis Michos, asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, dan Cainzos-Achirica.

Vitamin C ringankan gejala pilek

Selama ini memang banyak orang meyakini suplemen vitamin C dan seng (zinc) dapat melawan virus flu dan pilek.

Vitamin C adalah antioksidan yang diakui, dan memainkan peran penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh.

Meski belum terbukti mencegah penyakit, penelitian lain menemukan, vitamin C bisa memperpendek pilek hingga 8% pada orang dewasa dan 14% pada anak-anak.

Namun demikian, National Institutes of Health mengatakan, menggunakan vitamin C setelah gejala pilek mulai muncul, juga tidak membantu.

Efek tersebut bisa dirasakan, ketika rutin mengonsumsi vitamin C sebelum terserang pilek.

Sementara itu, zinc atau seng disebut dapat membantu kemampuan sel untuk melawan infeksi.

"Sementara ada bukti bahwa kekurangan seng meningkatkan sitokin pro-inflamasi dan menurunkan produksi antibodi," menurut peneliti.

Baca juga: 5 Mitos Salah soal Vitamin, Benarkah Vitamin C Mencegah Flu?

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com