Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Vaksin Sinovac untuk Lansia | Masjid Tertua Ditemukan

Kompas.com - 08/02/2021, 07:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Topik yang menjadi perbincangan Minggu (7/2/2021) adalah keputusan BPOM mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac untuk lansia.

Izin penggunaan vaksin dari Sinovac yang bernama CoronaVac ditetapkan menyusul tingginya angka kematian akibat virus corona SARS-CoV-2 pada kelompok lansia di atas 60 tahun.

Selain izin penggunaan vaksin Covid-19 untuk lansia, berita populer sains lainnya adalah perbedaan Covid-19, flu, dan alergi hingga temuan salah satu masjid tertua di dunia yang diyakini dibangun setelah Nabi Muhammad wafat.

Baca juga: [POPULER SAINS] Potensi Hujan Deras Semarang | Kapan Anosmia Pulih?

Berikut ulasan berita populer Sains Kompas.com edisi Minggu (7/2/2021).

1. Vaksin Covid-19 untuk lansia

Izin penggunaan vaksin CoronaVac untuk kelompok lansia ini ditetapkan, karena tingginya angka kematian akibat SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 pada kelompok lansia.

“Data statistik menunjukkan, angka kematian Covid-19 pada kelompok lansia menduduki porsi yang relatif tinggi, sekitar 47,3 persen berdasarkan data terakhir yang kami dapatkan,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers virtual bertajuk Penggunaan Vaksin CoronaVac pada Lansia, Minggu (7/2/2021).

Izin penggunaan vaksin CoronaVac untuk kelompok lansia ini, diberikan setelah Badan POM menerima hasil uji klinik fase 2 di China dan fase 3 di Brasil.

Penny memaparkan, uji klinik fase 1 dan 2 di China yang melibatkan subjek lansia sebanyak sekitar 400 orang yang divaksin CoronaVac sebanyak dua dosis vaksin- dengan jarak antar dosis 28 hari, menunjukkan hasil imunegenisitas yang baik.

“Peningkatan kadar antibodi baik, yaitu dengan zero conversion rate. Setelah 28 hari setelah pemberian dosis kedua, antibodi sekitar 97,96 persen,” kata Penny.

Baca penjelasan lengkap tentang vaksin Covid-19 untuk lansia di sini:

Angka Kematian Lansia Tinggi, BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Vaksin CoronaVac untuk Lansia

2. Beda Covid-19, flu, dan alergi

Gejala Covid-19 berbeda-beda pada setiap kasus. Meski gejalanya mirip flu atau alergi, tapi ketiganya berbeda.

Jika hidung meler atau mata gatal, belum tentu Anda mengidap Covid-19.

Namun jika batuk terus menerus, kelelahan, dan demam, bisa jadi Anda terinfeksi Covid-19. Tapi bisa juga terkena flu musiman.

"Meski tampaknya Anda terkena virus corona, Anda mungkin hanya mengalami alergi musiman atau influenza," kata Lindsey Elmore, PharmD, spesialis farmakoterapi bersertifikat dan pembawa acara" The Lindsey Elmore Show kepada Healthline.

Salah satu hal yang perlu diketahui, bersin bukan termasuk gejala Covid-19.

Baca penjelasan soal beda Covid-19, flu, dan alergi di sini:

Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Covid-19, Flu, dan Alergi

3. Salah satu masjid tertua di dunia ditemukan

Arkeolog di Israel menyebut telah menemukan sisa fondasi masjid yang diyakini berasal dari dekade awal Islam di Teberias, sebuah kota di Israel utara.

Reruntuhan yang tersembunyi di bawah masjid lain itu diperkirakan berusia sekitar 1350 tahun dan menjadi salah satu masjid paling awal yang tercatat serta masjid Jumat tertua yang pernah ditemukan (masjid yang mengadakan sholat Jumat).

Menariknya lagi, penggalian yang dilakukan oleh Hebrew University ini juga mengungkap bahwa masjid ternyata dibangun kira-kira satu generasi setelah Nabi Muhammad wafat.

temuan masjid di Tiberian ini memberikan kesempatan langka untuk mempelajari lebih lanjut situs dan arsitektur masjid.

Baca kisah temuan masjid tertua di dunia di sini:

Fondasi Masjid dari Periode Awal Islam Ditemukan di Israel

4. Jika Bumi berputar, kenapa benda tak bergerak?

Bumi selalu berputar. Setiap hari, kita bersama Bumi berputar atas-bawah dan seterusnya. Kita mungkin juga telah menempuh ribuan kilometer - tepat 40,000 kilometer bila tinggal dekat ekuator.

Di garis ekuator, Bumi berputar sekitar 1.675 kilometer per jam, jauh lebih cepat dari pesawat terbang. Tapi, jika kita berdiri di Kutub Utara atau di Kutub Selatan, maka yang kita lakukan hanya berputar di tempat. Ini adalah titik yang menjadi “sumbu” Bumi seperti poros pada roda.

Bumi berputar pada porosnya satu kali dalam sehari. Inilah sebabnya kita melihat Matahari terbit dari timur, karena Bumi berputar ke arah sana, dan begitu juga kita.

Baca penjelasan lengkapnya di sini:

Jika Bumi Berputar, Mengapa Benda-benda Tidak Bergerak ke Sana Kemari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com