“Dikhawatirkan me-radioaktifkan beberapa unsur. Untuk itu kami akan teliti lebih lanjut,” kata Gathot.
Ditambahkan oleh Peneliti Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL), Robiatul Muztaba juga mengingatkan bahwa meminum air rendaman batu bisa berpotensi membahayakan kesehatan.
Sebab, batu tersebut telah diteliti dan mengandung unsur logam, namun belum diketahui apakah batu tersebut juga mengandung radioaktif.
"Jika mengandung radioaktif, bisa menyebabkan kanker," ujar Robiatul.
Ia juga meminta agar warga menghentikan pemahaman dan aktivitas tersebut.
"Warga percaya ada khasiat, padahal enggak ada. Kami mengedukasi agar warga tidak mengonsumsi air itu," tegasnya.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Protein Luar Angkasa dalam Meteorit ini
Para ahli sepakat bahwa batu meteorit yang jatuh di Lampung tersebut memiliki risiko membahayakan kesehatan jika disalahgunakan dengan mengonsumsi rendaman air batu meteoit tersebut.
Meskipun, Marufin menegaskan sebenarnya keadaan jatuhnya meteorit itu adalah hal yang wajar dan tidak memiliki pengaruh apapun terhadap lingkungan dan manusia di sekitar lokasi jika terjadi dalam jumlah kecil.
"Kalau dalam jumlah sedikit massa yang kecil, sesungguhnya tak ada pengaruhnya bagi lingkungan, karena besi pada meteorit akan mudah terlarut ke lingkungan melalui proses-proses pelapukan," jelasnya.
Fenomena meteorit jatuh kemungkinan baru bisa membahayakan dan menimbulkan korban jiwa, jika terjadi dalam skala massa yang besar dan banyak.
Baca juga: 21 Tahun Ada di Bumi, Meteorit Mars Akan Dipulangkan NASA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.