Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Potensi Awan Cumulonimbus Bisa Ganggu Penerbangan di Wilayah Berikut

Kompas.com - 25/01/2021, 16:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar maskapai penerbangan mewaspadai adanya potensi pertumbuhan awan cumulonimbus (Cb) beberapa hari ke depan.

Hal ini ditegaskan oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (23/1/2021).

Seperti diketahui, awan cumulonimbus adalah salah satu jenis awan yang bisa memicu terjadinya berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, badai petir, gelombang tinggi, curah hujan yang tinggi, tornado, puting beliung, dan waterspout.

Awan ini terbentuk di bagian bawah troposfer, yakni lapisan atmosfer yang paling dekat dengan permukaan Bumi.

Karena penguapan dan efek rumah kaca, wilayah ini menghasilkan udara hangat yang memungkinkan terciptanya awan cumulus dan awan cumulonimbus.

Baca juga: Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, BMKG Imbau Maskapai Penerbangan Waspada Awan Cumulonimbus Pekan Ini

 

Turbulensi yang diciptakan oleh gesekan antara udara dan permukaan bumi dikombinasikan dengan panas yang tersimpan dari matahari, sehingga membantu mendorong sebagian besar cuaca. 

Cumulonimbus juga sering disebut sebagai salah satu penyebab utama kecelakaan pesawat.

Salah satunya, meski masih diselidiki penyebab pastinya, kejatuhan pesawat Sriwijaya Air JT 182 beberapa waktu lalu kemungkinan akibat faktor cuaca terkait dengan keberadaan awan cumulonimbus.

Berikut daftar wilayah yang berpotensi tinggi terjadi awan cumulonimbus (Cb):

Untuk cuaca penerbangan berdasarkan prediksi untuk periode tanggal 25-28 Januari 2021, saat ini secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan-awan Cb yang dapat membahayakan penerbangan.

Baca juga: Dampak Awan Cumulonimbus, Bisa Picu Puting Beliung hingga Banjir Bandang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com