Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/01/2021, 20:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com

KOMPAS.com - Penyakit infeksi saluran napas sering terjadi pada anak-anak, termasuk pada bayi. Penyakit infeksi ini menyebabkan timbulnya berbagai gejala mulai dari demam, pilek meler, hidung mampet, bersin, batuk, napas grok-grok, hingga nyeri tenggorok.

Gejala-gejala tersebut sebenarnya merupakan respon tubuh untuk melawan penyakit.

Dr. Rosary, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah mengatakan, batuk merupakan refleks fisiologis anak dan upaya tubuh untuk membersihkan saluran napas dan paru-paru dari mikroorganisme, lendir, dan benda asing.

Biasanya, pemberian obat hanya ditujukan untuk menghentikan gejala batuk.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Mengenali Tanda Bayi Lapar Ingin Menyusu

Memang gejala batuk menimbulkan ketidaknyamanan pada anak, misalnya tenggorokan terasa nyeri dan gatal, ada dahak yang kental, dan terkadang demam.

Oleh karena itu, hidrasi penting dilakukan, yaitu dengan memberikan cairan yang cukup kepada si kecil. Pada bayi diberikan ASI, pada anak yang lebih besar diberikan banyak minum air hangat.

“Asupan cairan yang cukup dapat membantu menurunkan suhu, mengurangi keluhan gatal tenggorok, dan mengencerkan dahak yang kental,” kata dr. Rosary.

Dr. Rosary melanjutkan, ada beberapa gejala mengkhawatirkan yang perlu diperhatikan dan sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter, antara lain adalah:

• Ada demam tinggi atau sulit turun
• Napas tampak cepat atau sesak
• Batuk yang sering atau sulit berhenti
• Anak tampak lemas
• Sulit untuk memberikan cairan yang cukup, dan
• Nyeri telinga atau keluar cairan dari telinga.

Dalam mengatasi batuk dan pilek yang penting dilakukan adalah mencari penyebabnya. Penyebab tersering infeksi saluran napas adalah virus, yang biasanya bersifat swasirna, yaitu akan membaik secara alamiah.

Itu berarti, batuk dan pilek yang disebabkan virus akan sembuh sendiri setelah virus itu mati.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Kapan Harus ke Dokter?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com