Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Musang Terancam Punah Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Tujuannya

Kompas.com - 05/01/2021, 10:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Di saat manusia masih menunggu giliran, musang kaki hitam yang terancam punah yang tinggal di Colorado sudah disuntik vaksin Covid-19.

Menurut Associated Press, 120 ekor musang (Mustela nigripes) yang pernah dianggap punah telah divaksinasi dengan vaksin Covid-19 eksperimental khusus hewan.

Musang sangat rentan terhadap kematian akibat SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

Mink, sepupu dekat musang, sebelumnya ditemukan terjangkit virus corona di peternakan bulu dan, yang mengkhawatirkan, di alam liar.

Baca juga: Usai Vaksin Covid-19, Inilah Efek Samping yang Dirasakan Warga AS

Ini berbahaya karena setiap kali virus menular antara manusia dan hewan, ia memiliki lebih banyak peluang untuk mengembangkan mutasi.

"Untuk virus pernapasan yang sangat menular, sangat penting untuk memperhatikan reservoir hewan," kata Corey Casper, ahli vaksinasi dan kepala eksekutif Institut Penelitian Penyakit Menular di Seattle, kepada Colorado Public Radio (CPR).

Dalam buku Epidemiologi (2001) karya Eko Budiarto, reservoir adalah manusia, hewan, tumbuhan, tanah atau zat organik yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak organisme infeksius.

Sewaktu organisme infeksius berkembang biak dalam reservoir, mereka melakukannya sedemikian rupa sehingga penyakit dapat ditularkan pada penjamu yang rentan.

"Jika virus kembali ke inang hewan dan bermutasi, atau berubah sedemikian rupa sehingga dapat menginfeksi manusia, maka manusia tidak lagi memiliki kekebalan itu. Itu membuat saya sangat prihatin," imbuhnya seperti dilansir Live Science, Jumat (1/1/2021).

Musang berkaki hitam berasal dari padang rumput di Great Plains utara. Mereka pernah diyakini punah, tetapi beberapa individu ditemukan kembali di Wyoming pada tahun 1981, menurut U.S. Fish & Wildlife Service.

Berkat program penangkaran dan pelepasan, diperkirakan ada 370 musang berkaki hitam di alam liar.

Karena jumlah yang rendah dan kerentanan musang terhadap virus corona, para konservasionis khawatir pandemi SARS-CoV-2 akan mengancam pemulihan yang rapuh ini.

Para ilmuwan di National Black-footed Ferret Conservation Center dekat Fort Collins, Colorado, mulai menyuntikkan populasi penangkaran mereka dengan vaksin eksperimental di akhir musim panas.

Vaksin ini berbeda dari yang sejauh ini disetujui pada manusia.

Vaksin yang disuntikkan ke musang berkaki hitam menggunakan segmen vaksin yang dimurnikan - protein spike - dan bahan kimia adjuvan yang meningkatkan respons imun daripada platform mRNA yang digunakan oleh vaksin virus corona manusia.

Tim tersebut sekarang telah menyelesaikan inokulasi, menyisakan 60 musang yang tidak divaksinasi jika terjadi kesalahan dengan vaksin.

Baca juga: Covid-19 Indonesia Masuki Masa Kritis, Vaksin Corona bukan Solusi Hentikan Pandemi

Sejauh ini, musang yang divaksinasi tampak sehat, dan tes menunjukkan antibodi SARS-CoV-2 dalam darah mereka.

Namun, belum jelas apakah vaksin tersebut benar-benar melindungi dari penyakit tersebut, karena uji coba khasiat tersebut belum selesai pada musang.

Uji khasiat setara dengan uji coba Fase 3 pada manusia yang baru-baru ini memungkinkan vaksin Pfizer dan Moderna menerima izin penggunaan darurat (EUA) dari Food and Drug Administration (FDA).

"Kami dapat melakukan hal-hal semacam ini secara eksperimental pada hewan yang tidak dapat kami lakukan pada manusia," kata Rocke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com