Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2021, 09:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Di antara serangkaian gejala Covid-19 yang aneh dan tak terduga, sejumlah kecil orang mengalami gejala psikotik parah.

Gejala psikotik parah atau ekstrem termasuk delusi liar hingga halusinasi. Gejala ini muncul setelah terinfeksi Covid-19.

Psikotik adalah suatu gangguan mental yang ditandai dengan diskoneksi dari kenyataan.

Psikotik dan pandemi telah dikaitkan sebelumnya. Para peneliti pun terus berjuang untuk memahami mengapa gejala aneh ini merupakan ciri dari pandemi Covid-19.

Baca juga: Johns Hopkins Ungkap Gejala Paling Awal Terinfeksi Virus Corona

Meskipun skala masalahnya belum jelas, sejumlah penelitian di seluruh dunia telah menyelidiki masalah ini selama setahun terakhir.

Sebuah studi, yang diterbitkan pada November menemukan bahwa 1 dari 5 orang yang didiagnosis dengan Covid-19 menerima diagnosis kejiwaan dalam 3 bulan setelahnya.

Yang mengejutkan, 1 dari 4 orang ini tidak memiliki riwayat masalah kesehatan mental sebelum terinfeksi.

Sebagian besar diagnosis ini paling sering dikaitkan dengan kecemasan, depresi, atau insomnia. Namun lebih dari 1.200 pasien didiagnosis dengan gangguan psikotik.

Studi lain mengamati 153 orang yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di Inggris, dan menemukan bahwa 10 dari mereka memiliki psikosis onset baru setelah terinfeksi.

Bagi sebagian orang, gejala psikotik bisa bertahan lama.

Dilansir IFL Science, Rabu (30/12/2020), sebuah studi kasus dari seorang wanita berusia 55 tahun di Inggris menjelaskan bagaimana dia mengalami gejala psikotik yang terus-menerus setelah terinfeksi Covid-19,. Sebelumnya dia tidak memiliki riwayat penyakit mental.

Setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan keluar dari rumah sakit, beberapa hari kemudian dia masuk rumah sakit lagi karena menunjukkan perilaku tidak biasa seperti orang bingung.

Saat dia bertingkah aneh, perempuan itu mulai percaya bahwa kucingnya adalah singa dan melihat monyet melompat keluar dari tas paramedis.

Dia juga percaya bahwa perawat di rumah sakit adalah setan yang berencana untuk menyakitinya.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Pasien terus mengalami delusi yang mengganggu selama 34 hari tetapi akhirnya berhenti melaporkan pikiran paranoid 52 hari setelah gejalanya pertama kali muncul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com