Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang Tahun 2020, Indonesia Diguncang 11 Kali Gempa Bumi Merusak

Kompas.com - 29/12/2020, 09:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Hampir seluruh wilayah di Indonesia merupakan daerah rawan gempa. Baik secara geologi maupun tektonik, faktanya negara kepulauan ini memang memiliki banyak sumber gempa bumi.

Sepanjang tahun 2020, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, wilayah Indonesia diguncang oleh banyak gempa, dengan 11 kali gempa bumi merusak.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan pers kepada Kompas.com, Senin (28/12/2020).

"Secara geologi dan tektonik, kita memiliki banyak sumber gempa yang terdiri dari 13 segmentasi zona megathrust dan lebih dari 295 sesar aktif," kata Daryono.

 

Baca juga: Gempa Kuningan-Brebes Picu Kerusakan Bangunan, Ini 6 Faktanya...

 

Sumber-sumber gempa bumi Indonesia tersebut, kata Daryono, dapat kapan saja memicu gempa bumi, baik yang berpusat di darat maupun di laut.

Keberadaan sumber gempa sesar aktif yang jalurnya berada dekat dengan permukiman, maka akan menjadi ancaman. Sebab, dapat meningkatkan bahaya dan risiko bencana gempa bumi.

Daryono menjelaskan dengan kondisi tanah yang lunak dan struktur bangunan yang lemah, serta tidak memenuhi standar tahan gempa, maka akan memicu terjadinya kerusakan saat gempa bumi yang kuat terjadi.

"Untuk menimbulkan kerusakan, magnitudo gempa tidak harus besar. Gempa dengan magnitudo 5,0 atau bahkan di bawahnya, dalam berbagai kasus ternyata dapat menyebabkan kerusakan, jika kedalaman sumber gempanya dangkal," jelas Daryono.

Ilustrasi gempa bumiShutterstock Ilustrasi gempa bumi

Catatan gempa BMKG tahun 2020

BMKG telah merangkum sejumlah gempa bumi yang merusak yang terjadi sepanjang tahun 2020. Sebagian besar gempa merusak tersebut memiliki magnitudo sekitar 5,0.

Bahkan, beberapa gempa merusak di antaranya berkekuatan kurang dari M 5,0. Berikut 11 gempa bumi merusak yang terjadi sepanjang tahun 2020.

  1. Gempa Simeulue 7 Januari 2020 (M 6,1) merusak beberapa rumah di Simeulue.
  2. Gempa Seram Utara 8 Februari 2020 (M 5,4) merusak beberapa rumah di Kobisonta, Seram Utara.
  3. Gempa Kalapanunggal Sukabumi 10 Maret 2020 (M 5,1) merusak 760 rumah.
  4. Gempa Tapanuli Selatan 30 April 2020 (M 5,1) merusak 2 tempat ibadah, gedung Sekolah Dasar dan 4 rumah warga di Aek Libung, Sayur Matinggi, Tapanuli Selatan.
  5. Gempa Aceh-Sabang 4 Juni 2020 (M 4,8) merusak beberapa rumah di Sabang.
  6. Gempa Maluku Utara 4 Juni 2020 (M 6,8) merusak ratusan rumah di Morotai.
  7. Gempa (doublet) Bengkulu 19 Agust 2020 (M6,6) dan (M6,7) merusak beberapa rumah di Sungai Gerong, Lebong.
  8. Gempa Talaud 9 September 2020 (M 5,7) merusak 55 rumah di Kec. Beo, Pulutan, dan Rainis, Kep. Talaud, Sulawesi Utara.
  9. Gempa Pangandaran 25 Oktober 2020 (M 5,6) merusak 29 rumah di Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut. Gempa ini dilaporkan menyebabkan 3 orang menderita luka-luka.
  10. Gempa Mamuju Tengah 28 November 2020 (M 5,3) merusak beberapa rumah di Desa Kampung Baru, Los Pasar, Mamuju Tengah.
  11. Gempa Brebes-Kuningan 11 Desember 2020 (M 4,2) menyebabkan 4 rumah rusak sedang, 19 unit rumah rusak ringan, dan 2 unit fasilitas umum yaitu Puskesmas dan Gedung Posyandu di Desa Cipondok Kec. Cibingbin.

Baca juga: Rentetan 4 Gempa di Sumatera adalah Fenomena Wajar, Ini Penjelasan BMKG

 

Jika mencermati rentetan peristiwa gempa merusak sepanjang tahun ini, apabila dikaitkan dengan sumber gempanya, Daryono mengatakan bahwa penyebab gempa bumi tersebut sebagian besar dipicu aktifnya sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust dan sesar aktif.

Di antaranya tercatat 5 kali gempa merusak dipicu oleh aktivitas sumber gempa subduksi lempeng, yakni Subduksi Sunda, Subduksi Lempeng Laut Filipina.

Sementara, BMKG mencatat ada 6 kali gempa merusak yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif, yaitu Sesar Seulimeum, Sesar Angkola, Sesar Citarik, Sesar Seram Utara, Sesar Brebes, dan Sesar Mamuju.

Baca juga: Waspada Sesar Aktif Gempa Bumi di Aceh, Begini Analisis BMKG

 

Mengingat wilayah Indonesia memiliki banyak catatan gempa kuat dan merusak, Daryono mengimbau perlunya mengurangi risiko gempa bumi.

Di antaranya dengan membangun bangunan tahan gempa, serta mengedukasi masyarakat tentang mitigasi bencana gempa.

"Ini penting sebagai upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi kejadian gempa bumi berikutnya," imbuh Daryono.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com