Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sepanjang Tahun 2020, Indonesia Diguncang 11 Kali Gempa Bumi Merusak

KOMPAS.com- Hampir seluruh wilayah di Indonesia merupakan daerah rawan gempa. Baik secara geologi maupun tektonik, faktanya negara kepulauan ini memang memiliki banyak sumber gempa bumi.

Sepanjang tahun 2020, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, wilayah Indonesia diguncang oleh banyak gempa, dengan 11 kali gempa bumi merusak.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan pers kepada Kompas.com, Senin (28/12/2020).

"Secara geologi dan tektonik, kita memiliki banyak sumber gempa yang terdiri dari 13 segmentasi zona megathrust dan lebih dari 295 sesar aktif," kata Daryono.

Sumber-sumber gempa bumi Indonesia tersebut, kata Daryono, dapat kapan saja memicu gempa bumi, baik yang berpusat di darat maupun di laut.

Keberadaan sumber gempa sesar aktif yang jalurnya berada dekat dengan permukiman, maka akan menjadi ancaman. Sebab, dapat meningkatkan bahaya dan risiko bencana gempa bumi.

Daryono menjelaskan dengan kondisi tanah yang lunak dan struktur bangunan yang lemah, serta tidak memenuhi standar tahan gempa, maka akan memicu terjadinya kerusakan saat gempa bumi yang kuat terjadi.

"Untuk menimbulkan kerusakan, magnitudo gempa tidak harus besar. Gempa dengan magnitudo 5,0 atau bahkan di bawahnya, dalam berbagai kasus ternyata dapat menyebabkan kerusakan, jika kedalaman sumber gempanya dangkal," jelas Daryono.

Catatan gempa BMKG tahun 2020

BMKG telah merangkum sejumlah gempa bumi yang merusak yang terjadi sepanjang tahun 2020. Sebagian besar gempa merusak tersebut memiliki magnitudo sekitar 5,0.

Bahkan, beberapa gempa merusak di antaranya berkekuatan kurang dari M 5,0. Berikut 11 gempa bumi merusak yang terjadi sepanjang tahun 2020.

Jika mencermati rentetan peristiwa gempa merusak sepanjang tahun ini, apabila dikaitkan dengan sumber gempanya, Daryono mengatakan bahwa penyebab gempa bumi tersebut sebagian besar dipicu aktifnya sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust dan sesar aktif.

Di antaranya tercatat 5 kali gempa merusak dipicu oleh aktivitas sumber gempa subduksi lempeng, yakni Subduksi Sunda, Subduksi Lempeng Laut Filipina.

Sementara, BMKG mencatat ada 6 kali gempa merusak yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif, yaitu Sesar Seulimeum, Sesar Angkola, Sesar Citarik, Sesar Seram Utara, Sesar Brebes, dan Sesar Mamuju.

Mengingat wilayah Indonesia memiliki banyak catatan gempa kuat dan merusak, Daryono mengimbau perlunya mengurangi risiko gempa bumi.

Di antaranya dengan membangun bangunan tahan gempa, serta mengedukasi masyarakat tentang mitigasi bencana gempa.

"Ini penting sebagai upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi kejadian gempa bumi berikutnya," imbuh Daryono.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/29/090100223/sepanjang-tahun-2020-indonesia-diguncang-11-kali-gempa-bumi-merusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke