Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Sebut Musim Hujan Akan Lebih Basah di 2021, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 25/12/2020, 18:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun 2020, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ingatkan prospek iklim, terutama musim hujan yang lebih basah di tahun 2021 mendatang.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kecenderungan musim hujan lebih basah ini akan terjadi di beberapa daerah.

"Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan prakiraan curah hujan bulanan, diprakirakan kondisi musim hujan hingga Maret 2021 akan bersifat normal sampai atas normal atau cenderung lebih basah dari biasanya, atau bila dibandingkan dengan musim hujan tahun lalu," kata Dwikorita.

Baca juga: Banjir Jakarta, BMKG Sebut Curah Hujan 2020 Lebih Basah dari 2019

Ditambahkan oleh Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal bahwa ada beberapa daerah yang berpotensi mengalami curah hujan kategori tinggi sekitar 300-500 mm per bulan untuk priode enam bulan.

Berikut daftar wilayah yang berpotensi mengalami musim hujan yang lebih basah di tahun 2021 mendatang, khususnya pada Januari-April 2021.

- Bagian barat Sumatera

- Sebagian besar Jawa

- Sebagian Bali'

- Nusa Tenggara Timur

- Nusa Tenggara Barat

- Bagian tengah-utara Kalimantan

- Sebagian besar Sulawesi

- Maluku Utara

- Maluku

- Papua Barat

- Papua

Sementara, untuk periode Mei- Juni 2021, peluang curah hujan kategori tinggi, di mana musim hujan yang lebih basah diprediksikan akan terjadi di wilayah berikut ini.

- Bagian utara Kalimantan

- Sebagian Sulawesi

- Sebagian Maluku Utara

- Sebagian Maluku

- Papua Barat bagian utara

- Papua bagian tengah

Baca juga: Sebagian Wilayah Akan Alami Musim Hujan Lebih Basah, Ini Saran BMKG

 

Penyebab musim hujan lebih basah di 2021

Analisis potensi musim hujan yang lebih basah di tahun 2021 tersebut dinyatakan berdasarkan hasil pemantauan musim hujan oleh BMKG.

Menurut data pantauan, hingga menjelang akhir Desember 2020 menunjukkan, sebanyak 85 persen zona musim (ZOM) di wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.

Sedangkan, 15 persen sisanya belum memasuki musim hujan, yakni:

- Lampung bagian tengah dan timur

- Pesisir utara Banten

- DKI Jakarta bagian barat

- Jawa Barat bagian utara

- Sulawesi Selatan bagian timur

- Sebagian Jawa Timur

- Bali bagian selatan

- Sebagian Nusa Tenggara Barat

- Nusa Tenggara Timur bagian timur

- Sulawesi Utara bagian timur

- Sebagian Sulawesi Tenggara

- Sulawesi Barat bagian selatan

- Sebagian Maluku

- Papua bagian tengah-selatan

"Musim hujan 2020/2021 kali ini diwarnai oleh latar belakang fenomena iklim global La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020 dan diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas La Nina Moderat menjadi La Nina Lemah pada Maret 2021," jelas Dwikorita.

Sementara itu, saat ini, analisis anomali suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah menunjukkan kondisi lebih dingin minus 1.34 derajat Celcius dari normalnya.

Baca juga: Musim Hujan, Ketahui 4 Faktor Pemicu Banjir dan Mitigasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com