Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pertanyaan Varian Baru Covid-19 Inggris, dari Karakter hingga Vaksin

Kompas.com - 21/12/2020, 11:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber CNN,BBC,AP News

2. Bagaimana stain baru ini muncul?

Virus sering kali mengalami perubahan kecil pada satu atau dua huruf dalam alfabet genetiknya hanya melalui evolusi normal.

Strain yang sedikit modifikasi dapat menjadi strain yang paling umum di suatu negara atau wilayah hanya karena strain tersebut yang pertama kali terjadi di sana atau karena peristiwa "penyebar super" membantunya menjadi mengakar.

Kekhawatiran yang lebih besar adalah ketika virus bermutasi dengan mengubah protein di permukaannya untuk membantunya melepaskan diri dari obat-obatan atau sistem kekebalan.

"Kami sekarang telah melihat kemunculan dan penyebaran beberapa varian baru (Covid-19), dan beberapa menunjukkan resistensi terhadap perawatan antibodi," kata Trevor Bedford, ahli biologi dan ahli genetika di Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle, di Twitter.

3. Strain lain apa yang muncul?

Pada bulan April, para peneliti di Swedia menemukan virus dengan dua perubahan genetik yang membuatnya kira-kira dua kali lebih menular, kata Gupta.

Menurut Gupta, sekitar 6.000 kasus di seluruh dunia telah dilaporkan, kebanyakan di Denmark dan Inggris.

Beberapa orang dilaporkan tertular Covid-19 varian baru dari peternakan cerpelai di Denmark.

Strain baru Afrika Selatan memiliki dua perubahan yang terlihat sebelumnya, ditambah beberapa lainnya.

Varian baru yang di Inggris memiliki dua perubahan dan lebih, termasuk delapan protein lonjakan, kata Gupta.

Ini disebut "varian dalam penyelidikan" karena signifikansinya belum diketahui.

"Virus itu diidentifikasi di tenggara Inggris pada September dan telah beredar di daerah itu sejak itu," kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada BBC, Minggu (20/12/2020).

4. Apa orang yang terinfeksi Covid-19 dari strain lama bisa terinfeksi strain baru dan apa berpengaruh pada keefektifan vaksin?

Mungkin tidak, mantan Komisaris Makanan dan Obat-obatan A.S. Scott Gottlieb mengatakan pada hari Minggu di acara "Face the Nation" CBS.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com