Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Hari Ini: Rentetan Lindu Guncang Curup, Bengkulu sejak Semalam

Kompas.com - 17/12/2020, 16:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Wilayah Curup, Rejang Lebong, Bengkulu dan sekitarnya pada Kamis (17/12/2020) diguncang rentetan gempa tektonik.

Menurut analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), guncangan paling kuat terjadi pukul 09.17 WIB, yakni berkekuatan M 4,2.

Episenter gempa berlokasi pada koordinat 3.41 LS dan 102.55 BT, tepatnya di darat pada jarak 7 km arah timurlaut Rejanglebong kedalaman 3 kilometer.

Dampak gempa dirasakan di sejumlah wilayah.

Baca juga: BMKG: Hingga Besok, Waspada Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter

Seperti kawasan Curup yang merasakan gempa dalam skala intensitas III-IV MMI, di mana gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Hal ini membuat banyak warga berlarian keluar rumah akibat terkejut dengan kuatnya guncangan gempa yang terjadi secara tiba-tiba.

Sementara di kawasan Kepahiang guncangan dirasakan dalam intensitas II MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, rentetan gempa dimulai sejak Rabu (16/12/2020) malam pukul 23.19.16 WIB.

"Gempa pertama itu berkekuatan M 3,0 dengan kedalaman 3 kilometer," ujar Daryono dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com Kamis (17/12/2020).

"Sejak itu rentetan gempa terus terjadi dan 6 gempa di antaranya dilaporkan (guncangannya) dirasakan warga," imbuh Daryono.

Total telah tercatat ada 10 kali gempa, dan hingga siang ini BMKG masih mencatat gempa pukul 11.20.50 WIB dengan kekuatan 3,3.

"Bisa jadi aktivitas ini masih akan berlanjut, untuk itu masyarakat dihimbau waspada," terang Daryono.

Dia menjelaskan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dipicu aktivitas Sesar Besar Sumatra tepatnya pada Segmen Ketaun.

Sesar tersebut memiliki magnitudo tertarget 7,3 dengan laju geser 12 mm/tahun.

Jalur sesar ini di sebelah timur Curup, ke utara melalui Muba, hingga Muaraaman.

Daryono menerangkan, di wilayah tersebut memang sudah beberapa kali terjadi gempa kuat dan merusak yang dipicu aktivitas sesar aktif.

BMKG mencatat setidaknya sudah terjadi sebanyak 4 kali gempa kuat dan merusak hingga menimbulkan korban jiwa, yaitu:

  1. 15 Desember 1979 magnitudo 6,0 merusak 3.600 rumah dan 4 orang meninggal dunia.
  2. 15 Mei 1997 magnitudo 5,0 merusak 65 rumah.
  3. 28 Oktober 2014 magnitudo 3,6 merusak 12 rumah dan 2 tempat ibadah.
  4. 15 - 20 Oktober 2017 terjadi rentetan gempa 8 kali gempa kecil magnitudo 2,5 – 3,5 yang menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan ringan.

Baca juga: 30.000 Gempa Bumi Terjadi sejak Agustus, Ada Apa dengan Antartika?

"Aktivitas sesar aktif memang patut diwaspadai, karena dalam peristiwa gempa meskipun kekuatannya kecil di bawah 5,0 jika kedalamannya sangat dangkal dapat menimbulkan kerusakan, apalagi didukung kualitas bangunan dengan mutu rendah, tidak mengacu aturan bangunan tahan gempa," jelas Daryono.

"Jadi faktor terpenting dalam menyelamatkan nyawa dan mengurangi kerugian akibat gempa adalah mengadopsi dan menegakkan aturan bangunan gempa, disamping tata ruang dengan cara menjaga jarak bangunan dari jalur sesar aktif."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com