Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasar Studi Peer-Review, Vaksin Oxford-AstraZeneca Aman dan Efektif

Kompas.com - 10/12/2020, 07:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Menurut penelitian peer-review yang terbit di jurnal The Lancet, vaksin Covid-19 yang dikembangkan Oxford-AstraZeneca aman dan efektif.

Laporan terbaru ini mengonfirmasi hasil yang dipublikasikan beberapa minggu lalu, di mana disebut vaksin hanya memiliki kemanjuran 70,4 persen berdasarkan analisis gabungan dari dua resimen dua dosis yang berbeda, yakni standar/standar dan rendah/standar.

Selama uji coba fase III, ada 11.636 sukarelawan asal Inggris dan Brasil yang menerima vaksin Oxford-AstraZeneca.

Data itu menunjukkan bahwa vaksin sepenuhnya melindungi relawan dari kasus infeksi yang parah setelah tiga minggu diberi dosis.

Baca juga: Vaksin Oxford Lebih Cocok bagi Dunia Dibandingkan Pfizer dan Moderna, Mengapa?

"Hari ini kami menerbitkan analisis sementara uji coba fase III dan menunjukkan bahwa vaksin ini memberi kemanjuran dan keamanan dalam melawan virus corona. Kami sangat berterima kasih kepada sukarelawan uji coba kami yang telah bekerja sama dengan kami selama delapan bulan terakhir," kata Profesor Andrew Pollard, Direktur Grup Vaksin Oxford dan kepala penyelidik dari Uji Coba Vaksin Oxford dalam sebuah pernyataan.

Seperti dilansir IFL Science, Selasa (8/12/2020), analisis keseluruhan data menunjukkan hasil yang bagus.

Namun, ada beberapa pertanyaan yang membutuhkan penyelidikan lebih lanjut, yang saat ini sedang dibahas.

Karena kecelakaan dosis yang melibatkan 1.367 orang di Inggris, mereka menerima setengah dosis pertama dan kemudian dosis penuh sebulan kemudian.

Kesalahan ini ternyata menjadi kombinasi yang unggul, mampu memberikan kemanjuran 90 persen dibandingkan 62 persen pada dosis standar.

Dosis setengah-plus-satu kemungkinan besar menjadi pendekatan yang akhirnya diberikan, tetapi karena jumlah peserta yang jauh lebih kecil, kami tidak dapat menganggap nilai 90 persen tepat pada tahap ini.

Aspek lainnya adalah usia. Data Fase II menunjukkan bahwa vaksin juga dapat ditoleransi dengan baik dan efektif pada orang lanjut usia (lansia).

Namun, sebagian besar peserta dalam uji coba Fase III berusia lebih muda. Hasilnya, vaksin manjur pada orang yang berusia di bawah 56 tahun, sesuai usia relawan vaksin.

Vaksin ini dikembangkan dari adenovirus simpanse yang dimodifikasi secara genetik.

Virus tidak dapat menginfeksi manusia, tetapi dapat melihat virus seperti SARS-CoV-2, virus di balik Covid-19.

Vaksin tersebut melatih sistem kekebalan tubuh untuk menanggapi virus dan mungkin menangani virus dalam kasus tanpa gejala, meski ini masih kesimpulan terlalu dini.

"Kami telah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa vaksin vektor adenoviral memenuhi persyaratan untuk digunakan melawan wabah atau penyakit pandemik. Mereka (adenovirus) aman, sangat imunogenik, dapat diproduksi dalam jumlah besar dengan biaya rendah dan tidak memerlukan penyimpanan beku," papar Sarah Gilbert, profesor vaksinologi di Universitas Oxford.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca-Oxford Alami Kekeliruan Dosis, Apa Maksudnya?

"Mengikuti demonstrasi kemanjuran vaksin dalam banyak penelitian praklinis, kami sekarang memiliki bukti yang jelas tentang kemanjuran dalam hasil uji coba yang disajikan dalam publikasi peer-review hari ini. Sekarang dalam peninjauan peraturan, kami berharap vaksin ini akan segera digunakan untuk mulai menyelamatkan nyawa dari Covid-19.”

Kandidat vaksin Oxford-AstraZeneca sejauh ini lebih murah daripada vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna serta lebih mudah untuk didistribusikan dan disimpan.

Tim pengembang kini telah menyerahkan data uji coba ke badan pengawas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com