Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin AstraZeneca-Oxford Alami Kekeliruan Dosis, Apa Maksudnya?

Kompas.com - 28/11/2020, 10:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Pada Senin (23/11/2020), khalayak dunia mendapat kabar bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan Universitas Oxford dan AstraZeneca menunjukkan tingkat efektivitas yang tinggi dalam uji klinis.

Hal ini memberikan harapan bahwa ada vaksin lainnya yang turut memerangi pandemi dengan harga lebih murah dan lebih mudah untuk didistribusikan ketimbang vaksin buatan Pfizer-BioNTech serta Moderna yang beberapa hari sebelumnya juga mengumumkan hasil tes bagus.

Namun, setelah gegap gempita ini, laporan negatif bermunculan.

Pada Kamis (26/11/2020), sejumlah media di Inggris dan AS melaporkan mengenai data-data yang dipertanyakan mengenai keampuhan vaksin tersebut.

Baca juga: Efektif 90 Persen, Ketahui 7 Fakta Vaksin AstraZeneca-Oxford

Ada tiga tingkat efektivitas yang dilaporkan dalam uji coba klinis. Keampuhan secara keseluruhan mencapai 70 persen, taraf yang rendah 62 persen, dan taraf yang tinggi 90 persen.

Hasil berbeda itu disebabkan adanya perbedaan dosis yang secara keliru digunakan saat uji klinis.

Beberapa relawan mendapat suntikan berisi vaksin yang kekuatannya setengah dari yang semula dirancang. Akan tetapi dosis "keliru" itulah yang ternyata mencetak tingkat keampuhan tinggi.

Apa maksudnya?

Beberapa isi suntikan yang diberikan kepada relawan muatannya lebih lemah dari yang semula dirancang.

Pemberian vaksin untuk setiap relawan sejatinya dilakukan dua kali. Adapun suntikan kedua diberikan sebulan setelah yang pertama, sebagai penguat.

Namun, ketika sebagian besar relawan dalam uji klinis mendapat dosis yang tepat, yakni dua kali suntik, sejumlah relawan lainnya tidak demikian.

Pihak regulator telah diberitahu mengenai kekeliruan ini sejak awal dan mereka sepakat bahwa uji klinis bisa berlanjut dan relawan-relawan lainnya dapat diimunisasi.

Eror tersebut tidak berdampak pada keamanan vaksin.

Ilustrasi vaksin Pfizer 90 persen efektif berdasarkan pengamatan dari sekitar 43.000 relawan di Amerika Serikat (AS), hanya 94 orang yang terkonfirmasi Covid-19, sejak pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 atau plasebo.SHUTTERSTOCK/Blue Planet Studio Ilustrasi vaksin Pfizer 90 persen efektif berdasarkan pengamatan dari sekitar 43.000 relawan di Amerika Serikat (AS), hanya 94 orang yang terkonfirmasi Covid-19, sejak pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 atau plasebo.

Apa hasilnya?

Sekitar 3.000 relawan diberikan setengah dosis lalu dosis penuh empat pekan kemudian.

Perlakuan ini tampaknya memberi perlindungan paling baik atau paling ampuh dalam uji coba, sekitar 90 persen.

Kelompok berikutnya, yang berjumlah hampir 9.000 relawan, diberikan dua dosis penuh dengan jarak empat pekan. Tingkat keampuhan vaksin pada kelompok ini mencapai 62 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com