Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Mengapa Korban Meninggal Covid-19 Indonesia Terbanyak di Asia Tenggara?

Kompas.com - 04/12/2020, 20:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Studi pada 121 negara memperlihatkan bahwa keterlambatan pengambilan keputusan pembatasan di sebuah negara meningkatkan risiko kematian (10% keterlambatan meningkatkan 3,7% angka kematian). Respons Indonesia pada awal-awal pandemi begitu lambat.

Genetik (umur dan penyakit penyerta)

Hingga 1 Desember, kematian di Indonesia tertinggi ditemukan pada populasi umur di atas 60 tahun (37,2%).

Adanya penyakit penyerta menyebabkan risiko kematian semakin besar. Di Indonesia, hingga 1 Desember ditemukan bahwa lima besar penyakit penyerta tertinggi pada kasus kematian adalah hipertensi (11,7%), diabetes melitus (10,3%), penyakit jantung (6.8%), penyakit ginjal (3%) dan penyakit paru kronis (2,3%).

Artikel di Nature juga menemukan negara-negara yang memiliki angka kasus penyakit seperti kardiovaskuler, kanker dan penyakit pernafasan kronik yang tinggi, akan memiliki angka kematian lebih tinggi.

Perlu pendekatan holistik

Di tengah rencana vaksinasi massal yang belum jelas benar waktunya, satunya-satunya jalan kini yang tersedia untuk menekan kematian akibat Covid-19 di Indonesia adalah pemerintah harus segera merespons masalah ini dengan pendekatan yang lebih holistik.

Apalagi potensi penyebaran virus corona akan terjadi besar-besaran pada bulan ini karena akan ada kerumuman massal dalam pemilihan kepala daerah 9 Desember di ratusan daerah dan liburan panjang akhir tahun dan tahun baru.

Pemerintah harus memperkuat sistem layanan kesehatan, mendorong perilaku hidup bersih dan sehat serta penggunaan masker, cuci tangan dan menjaga jarak. Pemerintah harus memperbaiki kualitas lingkungan, dan melindungi populasi berisiko.

Pemerintah daerah juga harus meningkatkan kemampuan pelacakan dan pengetesan, serta mengambil keputusan yang cepat dan tepat disertai komitmen yang kuat untuk mengendalikan virus.

Jika para pemerintah dan masyarakat di suatu daerah belum siap melaksanakan berbagai strategi tersebut secara holistik, mungkin saatnya rem darurat kembali ditarik, seperti di beberapa negara yang kembali menarik rem daruratnya dengan lockdown akibat jumlah kasus dan kematian yang mulai meningkat.

Irwandy

Ketua Departemen Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "9 bulan pandemi: mengapa Indonesia gagal kendalikan COVID-19, korban meninggal terbanyak di Asia Tenggara" Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com