Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Lobster, Bagaimana Potensi Benih Lobster Alam di Laut Indonesia?

Kompas.com - 27/11/2020, 13:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polemik menyangkut lobster sudah terjadi sejak Edhy Prabowo diberikan amanah menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Untuk diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekayaan laut terbesar di dunia. Dengan total luas wilayah perairan mencapai 6,32 juta km2, total garis pantai yang tercatat adalah sepanjang 81.000 kilometer.

Salah satu kekayaan laut yang dimiliki oleh negara Indonesia adalah area terumbu karang yang sangat luas dan merupakan habitat utama lobster.

Lobster dianggap sebagai salah satu komoditas laut Indonesia yang memiliki peranan penting baik dari segi ekologi maupun ekonomi.

Baca juga: Soal Benih Lobster, Ahli Paparkan Dampak dan Peraturan Penangkapannya

Pakar crustacea Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rianta Pratiwi dalam keterangan resmi laman LIPI mengatakan bahwa lobster tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia.

Penyebaran itu pun hampir merata karena lobster hidup di perairan dangkal hingga kedalaman 100-200 meter di bawah permukaan laut dengan kisaran suhu 20-30 derajat celcius.

"Mereka biasanya menyenangi daerah terumbuh karang, bersembunyi di dalam lubang atau dibalik batu-batu karang yang airnya dangkal di daerah tropis ataupun semi tropis," kata Rianta.

Menurut Riana, saat ini Indonesia mempunyai tujuh jenis lobster, yaitu sebagai berikut.

1. Lobster pasir (Panulirus homarus)

2. Lobster batik (Panulirus longipes)

3. Lobster batu (Panulirus penicillatus)

4. Lobster Pakistan (Panulirus polyphagus)

5. Lobster Mutiara (Panulirus ornatus)

6. Lobster Bambu (Panulirus versicolor)

7. Lobster Batik (Panulirus femoristriga)

Baca juga: Serba Serbi Hewan: Alasan Lobster Berubah Jadi Merah saat Dimasak

“Lobster mutiara dan lobster pasir menjadi lobster yang paling potensial untuk dikembangkan melalui sistem budidaya perikanan yang ada di Indonesia,” jelasnya.

"Meskipun memiliki morfologi yang sama, tetapi habitatnya berbeda-beda tergantung jenisnya," imbuhnya.

Bagaimana potensi benih lobster alam di laut Indonesia?

Rianta mengatakan, potensi benih lobster alam di laut Indonesia sangat besar dan diperkirakan mencapai 20 miliar ekor per tahun.

Namun, bukan berarti potensi ini akan aman di lautan, karena banyak hal yang sangat mungkin memengaruhi keberadaan dan ekosistem lobster alam.

"Faktor alam yang mencakup dinamika oseanografi dan klimatologi sangat memengaruhi keberadaan dan stok benih lobster alam di laut Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Teliti Kelangsungan Hidup Spesies, Ilmuwan Hitung Sperma Lobster dengan Ini

Selain itu, kualitas lingkungan perairan laut dan aktivitas penangkapan juga ikut andil memberikan pengaruh terhadap keberadaan stok benih lobster di alam.

"Namun, hingga saat ini, hampir belum ada informasi yang memadai terkait faktor mana yang paling menentukan keberadaan dan stok benih lobster di alam," jelasnya.

Lobster atau yang lebih dikenal dengan ‘udang karang atau udang barong’ memiliki nilai ekonomi dan konsumsi yang tinggi sebab dagingnya yang gurih, halus, lezat dan kaya akan protein. 

Rianta berkata bahwa lobster bukan hanya komersial di Indonesia namun juga hampir di seluruh dunia. 

“Lobster merupakan jenis yang komersial di sepanjang pantai utara dan selatan Amerika, Afrika Mediteranean, India, Australia, Selandia Baru, dan perairan Indo-Pasifik, termasuk perairan Indonesia,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com