5 Fakta Hujan Meteor Leonid yang Hadir Sepanjang November

KOMPAS.com - Hujan meteor menjadi salah satu fenomena langit yang paling banyak digemari oleh masyarakat, karena umumnya dapat diamati secara langsung.

Kali ini, kembali hadir lagi fenomena langit berupa hujan meteor yang dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia sepanjang malam di bulan November ini, yaitu hujan meteor Leonid.

Berikut ada 5 fakta menarik terkait hujan meteor Leonid:

1. Berasal dari rasi Leo

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, hujan meteor Leonid mendapatkan namanya karena seolah-olah berasal dari satu titik dalam rasi Leo (Singa). 

Pada tanggal 18 November, rasi leo telah terbit sekitar pukul 01.00 WIB di arah timur agak jauh dari radian untuk memperoleh penampakan ukuran meteor yang terpanjang.

Baca juga: Fenomena Langit November 2020: Ada Asteroid hingga Hujan Meteor Leonid

2. Terjadi sepanjang November

Untuk diketahui, hujan meteor Leonid ini berlangsung sejak tanggal 6 hingga tanggal 30 November setiap tahunnya, dengan kata lain terjadi sepanjang malam bulan November setiap tahunnya.

Sebab, setiap kali komet Tempel-Tuttle melintas di dekat Bumi, orbitnya akan bergeser secara gradual dari waktu ke waktu akibat gangguan gravitasi Jupiter.

Sehingga, terdapat aneka lintasan remah-remah debu dan pasir yang disemburkan komet ini di langit.

Bumi melintasi aneka lintasan tersebut dalam selang waktu antara tanggal 6 hingga 30 November.

Kendati, hujan meteor akan terjadi selama sebulan setiap tahunnya di bulan November, tetapi intensitas hujan meteor yang terbesar terjadi di sekitar tanggal 17 dan 18.

"Karena pada saat itu, lintasan rata-rata komet Tempel-Tuttle adalah yang terdekat dengan Bumi," kata Marufin kepada Kompas.com, Senin (10/11/2020).

Baca juga: Puncak Hujan Meteor Taurid Utara, Malam Ini Waktu Terbaik Mengamatinya