Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Misterius di Es Laut Antartika, Ilmuwan Menduga Ini Penyebabnya

Kompas.com - 15/11/2020, 18:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Aliran atmosfer tersebut secara terus-menerus terbukti pada hari-hari sebelum kedua kejadian tersebut.

"Saya terkejut setelah melihat langsung mencairnya es laut yang ditutupi oleh sungai-sungai di atmosfer selama bulan-bulan terdingin dalam setahun di Antartika," kata Francis.

Para peneliti mengatakan, sirkulasi atmosfer membawa sabuk udara yang hangat dan lembab dari pantai Amerika Selatan ke wilayah kutub.

Sirkulasi ini menyebabkan pencairan melalui kombinasi efek, termasuk pelepasan panas dalam massa udara, efek rumah kaca lokal yang diciptakan oleh uap air, dan kontribusi terhadap dinamika siklon.

Baca juga: Lubang Misterius Sedalam 30 Meter Muncul di Siberia

 

"Sungai-sungai di atmosfer juga membuat badai lebih hebat karena mereka menghasilkan lebih banyak uap air. Mereka saling terkait, tidak berdiri sendiri," jelas Francis dikutip dari New Scienctist.

Analisis studi yang telah dipublikasi di jurnal Science Advances ini tidak mungkin menjadi hal terakhir dalam mengungkapkan penyebab kehancuran monumental Weddell Polynya.

Akan tetapi, memberi wawasan baru dalam memperluas pemahaman kita tentang apa yang membuat lubang raksasa itu muncul.

Mengingat sungai dan siklon di atmosfer diperkirakan akan meningkat semakin parah akibat pemanasan global, lubang aneh di lepas pantai Antartika ini adalah sesuatu yang sering diamati, tetapi kita harus menunggu dan melihatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com