Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba serbi Hewan: Ikan di Aquarium Juga Bisa Keracunan, Ini Tandanya

Kompas.com - 25/10/2020, 13:02 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber algone

Nitrit memasuki aliran darah ikan dan mengikat sel hemoglobin, pembuluh pembawa oksigen di tubuh ikan. Dengan kata lain, kadar nitrit yang tinggi akan membuat ikan mati lemas.

Penyebab keracunan nitrit sama seperti yang dijelaskan dengan keracunan amonia. Satu sendok teh garam per 300 galon air dapat membantu ikan mengatasi racun nitrit.

Keracunan Karbondioksida

Tingkat karbondioksida (CO2) yang melebihi 25-30 ppm berbahaya bagi ikan.

Tanda-tanda umum keracunan CO2 adalah pernapasan yang meningkat dan lebih cepat, terengah-engah, dan perilaku berenang yang mengejutkan hingga semuanya menyebabkan ikan mati lemas.

Keracunan CO2 dapat disebabkan oleh kerusakan reaktor CO2, atau ketidakmampuan tanaman untuk menyerap CO2 jika penerangan tidak cukup.

Solusi cepat dan tahan lama adalah dengan menganginkan tangki melalui agitasi permukaan dan air-stone. Ini akan menyebabkan CO2 menghilang dari air.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Kenapa Ikan Cupang Mengeluarkan Banyak Gelembung?

Hidrogen Sulfit

Dalam kasus yang jarang terjadi, seperti kurangnya perawatan atau pemadaman listrik yang berkepanjangan, hidrogen sulfit dapat terbentuk di kerikil atau di dalam filter.

Hidrogen sulfit dapat dideteksi dari baunya yang seperti telur busuk. Hidrogen sulfit mengubah zat besi di dalam sel darah menjadi sulfida yang akan menyebabkan ikan mati lemas.

Tanda peringatan hidrogen sulfit sama dengan keracunan nitrit selain bau telur busuk air.

Pencegahan sangat penting, kerikil harus dibersihkan secara teratur. Jika terjadi pemadaman listrik, filter harus dibilas dengan baik, sebelum menyalakannya kembali. Ini akan membantu menghilangkan racun yang ada di filter, alih-alih mencucinya ke dalam tangki.

Klorin, Kloramin, Logam Berat

Ketiganya secara umum tidak menjadi perhatian karena air biasanya diolah dengan kondisioner sebelum digunakan, sehingga menghilangkan masalah ini sejak awal.

Sebagian besar air ledeng diolah dengan klorin, kloramin agar aman dikonsumsi manusia. Sayangnya, hewan peliharaan bisa keracunan klorin atau kloramin dengan tanda-tanda yang sama seperti yang terkait dengan keracunan nitrit.

Baca juga: Unik, Ikan Berjalan Langka Ini Menampakkan Diri di Perairan Australia

Klorin atau kloramin mengiritasi insang dan menghalangi sel pembawa oksigen, sekali lagi menyebabkan mati lemas. Selain ikan yang terengah-engah, bau klorin dapat dideteksi.

Jika demikian, menambahkan pengondisi air sudah dekat, karena klorin dapat membunuh semua ikan dalam waktu 24 jam.

Konsentrasi logam berat yang tinggi dapat menyebabkan ikan mati mendadak tanpa adanya tanda peringatan. Kondisioner air yang baik juga akan menghilangkan logam berat di samping klorin.

Beberapa obat dan aditif akuarium mengandung tembaga, maka harus digunakan dengan hati-hati dan tidak boleh digunakan dalam jangka waktu lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com