"Pabrik dari pengaturan darah kita itu pusatnya di hati, kekebalan atau imunitas juga berpusatnya di hati, jadi kalau hatinya rusak, terinfeksi, atau terganggu bisa berbahaya bagi organ lain," kata Dewa dalam diskusi daring Talkshow Kesehatan dan Peluncuran Curcuma Force dari SOHO Global Health, Rabu (21/10/2020).
Dewa menambahkan, penderita hepatitis ini pada dasarnya akan mengalami perjalanan dari hati yang sehat, saat terkena infeksi atau penyebab lainnya akan menjadi hepatitis akut.
Kemudian, apabila tidak ditangani dengan segera akan menyebabkan penyakit hepatitis menjadi kategori kronik, dan akhirnya berakhir pada sirosis hati jika tidak tertangani dengan baik.
Sekitar 1 per 3 penderita hepatitis akan mengalami sirosis, dan dari sirosis ada sekitar 10-15 persen akan menjadi kanker.
"Dan 23 persen dalam kurun waktu 5 tahun pengidap sirosis ini akan mengalami gagal hati yang berujung pada kematian," ujarnya.
Baca juga: Nobel Kedokteran 2020 Diraih 3 Ilmuwan Penemu Virus Hepatitis C
Akan tetapi, kata dia, sebenarnya penyakit berbahaya yang satu ini bisa dilakukan pencegahan.
"Nenek moyang kita pun telah memanfaatkan salah satu tanaman yang berkhasiat untuk kesehatan hati atau liver," ucap dia.
Tanaman tersebut adalah temulawak yang mengandung zat aktif berupa curcumin, di mana senyawa berwarna kuning ini memiliki menfaat sebagai antioksidan, anti peradangan atau inflamasi, dan juga sebagai immunomodulator atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.