KOMPAS.com - Perusahaan rintisan bernama Notpla baru-baru ini menciptakan bungkus saus alternatif yang terbuat dari rumput laut.
Inovasi ini menjadi kabar menggembirakan karena bungkus tersebut nantinya dapat terurai secara alami dan bahkan bisa dimakan.
Seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (16/10/2020); terobosan tersebut diharapkan bisa mengurangi 300 juta ton sampah plastik yang dihasilkan manusia setiap tahun.
Baca juga: Habitat Penguin di Ujung Dunia Terancam Sampah Plastik
Bungkus saus Notpla disebut dapat terurai secara alami dalam waktu empat hingga enam minggu. Durasi tersebut jauh lebih cepat dibandingkan dengan plastik sintetis yang butuh waktu hingga beberapa ratus tahun.
Bahan pembuat plastik rumput laut ini dibudidayakan di Prancis utara. Rumput laut kemudian dikeringkan dan digiling menjadi bubuk. Setelah diberi cairan kental, adonan itu pun membentuk zat seperti plastik.
Pendiri Notpla menyebut rumput laut layak menjadi bahan alternatif karena lebih ramah lingkungan dan tak membutuhkan lahan atau waktu untuk tumbuh.
Baca juga: Mahasiswa Unpad Gagas Kafan Jenazah Covid-19 dari Plastik Pati Singkong
"Ini salah satu sumber daya yang paling melimpah. Rumput laut yang kami gunakan bahkan tumbuh hingga 1 meter per hari tanpa pupuk dan penyiraman sehingga bisa kami gunakan sebagai sumber daya untuk waktu yang lama," ungkap Rodrigo Garcia, salah satu pendiri Notpla.