Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi AI Ini Diklaim bisa Deteksi Covid-19 di Paru-paru

Kompas.com - 01/10/2020, 19:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Berperan seperti dokter virtual, sebuah studi menunjukkan teknologi berbasis artificial intelligence (AI) dapat mendeteksi Covid-19 di dalam paru-paru.

Studi ini dilakukan para peneliti di University of Central Florida (UCF), seperti dilansir dari Science Daily, Kamis (1/10/2020).

Para peneliti menunjukkan bahwa AI atau kecerdasan buatan dalam studi ini hampir seakurat dokter dalam mengdiagnosis penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru tersebut.

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications itu menunjukkan teknik baru dalam mengatasi berbagai tantangan pengujian atau tes Covid-19 saat ini.

Baca juga: Tes Covid-19 Berbasis AI, Ahli Sebut Tak Bisa Gantikan Metode saat Ini

 

Dilakukan dengan pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT-scan), studi ini menawarkan pengalaman yang lebih tentang diagnosis dan perkembangan Covid-19 dibandingkan dengan tes reaksi berantai transkripsi-polimerse atau RT-PCR.

Sebab, tes ini memiliki tingkat negatif palsu yang tinggi, penundaan dalam pemrosesan dan tantanan lainnya.

Manfaat lain CT yang dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan ini adalah dapat mendeteksi Covid-19 pada orang tanpa gejala, pada mereka yang memiliki gejala awal, selama puncak penyakit dan setelah gejala hilang.

Kendati demikian, CT tidak selalu direkomendasikan sebagai alat diagnostik untuk Covid-19 karena penyakit ini sering terlihat mirip dengan pneumonia terkait influenza pada saat pemindaian.

Baca juga: FKUI Pelajari Penggunaan AI untuk Diagnosis Pasien Corona, Mengapa?

 

Akurasi diagnosis algoritme AI

Algoritme yang dikembangkan bersama UCF ini diklaim dapat mengatasi berbagai tantangan terkait tes virus corona dengan mengidentifikasi kasus Covid-19 secara akurat.

Menurut Ulas Bagci, asisten profesor di departemen ilmu komputer UCF, kecerdasan AI tersebut dapat membedakan infeksi Covid-19 dengan influenza, sehingga berfungsi sebagai bantuan potensial bagi dokter.

"Kami mendemonstrasikan pendekatan AI berbasis pembelajaran yang mendalam dapat berfungsi sebagai alat standar dan objektif untuk membantu sistem perawatan kesehatan, serta pasien," kata Bagci.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com