Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Alam Semesta: Mungkinkah Bumi Punya Cincin Seperti Saturnus?

Kompas.com - 25/09/2020, 19:32 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Segala sesuatu di dunia memiliki keterkaitan dengan planet atau manusia. Serial "Imaginary Earths"  mencoba untuk berspekulasi apa yang akan terjadi di dunia jika satu aspek kunci kehidupan berubah.

Cincin pada Saturnus memberikan kesan keagungan yang sesuai dengan julukan planet ini "raja para Titan". Terbuat hampir seluruhnya dari potongan-potongan es dan terbentang ribuan mil lebarnya

Cincin Saturnus sudah membuat manusia terpesona sejak Galileo menemukannya dengan teleskop pada tahun 1610.

Seperti apakah Bumi jika memiliki cincin seperti Saturnus?

Baca juga: Seperti Saturnus, Mungkinkah Dulu Planet Mars Punya Cincin?

 

Ilustrator antariksa dan fiksi ilmiah Ron Miller menciptakan gambaran luar biasa tentang bagaimana langit akan terlihat jika Bumi memiliki cincin dengan ukuran yang sama dengan Saturnus.

Dilansir dari Live Science, (21/9/2020), tempat paling stabil untuk cincin adalah di sekitar ekuator planet, sehingga penampakan cincin akan bervariasi menurut garis lintang.

Misalnya, di dekat ekuator di Quito, Ekuador, akan terlihat cincin dari tepi bagian dalam, sehingga cincin tersebut akan terlihat seperti garis tipis yang muncul langsung dari cakrawala.

Cincin Bumi berbeda dengan cincin Saturnus, sebab mereka tidak akan memiliki es. Bumi terletak lebih dekat ke matahari daripada Saturnus, jadi radiasi dari bintang kita akan menyebabkan es di cincin Bumi menyublim.

Baca juga: Ledakan Supernova Picu Kepunahan Massal di Bumi 359 Juta Tahun Lalu

 

Namun, meskipun cincin Bumi terbuat dari batu, itu tidak berarti cincin itu akan terlihat gelap. Batuan bulan sebagian besar berwarna abu-abu, dan bulan hanya memantulkan sekitar 12 persen cahaya yang jatuh ke atasnya.

"Tapi bulan purnama terlihat sangat cerah karena ada banyak cahaya yang jatuh di atasnya, dan karena itu sangat dekat dengan kita," kata Caleb Scharf, direktur astrobiologi di Universitas Columbia di New York City.

Jika cincin memantulkan bahkan 10 persen dari itu, maka setiap meter persegi yang memantulkan cahaya sebanyak yang dihasilkan oleh bola lampu 130 watt. Jadi kira-kira akan seterang itu cincin bumi.

Lebih dekat dari Bulan

Jarak terdekat mutlak yang bisa dicapai cincin adalah di suatu tempat di atas lapisan atmosfer yang dikenal sebagai termosfer, yang mencapai ketinggian 1.000 km, menurut University Corporation for Atmospheric Research. 

Ilustrasi cincin saturnus. Ilustrasi cincin saturnus.

Seberapa jauh jarak cincin dari Bumi?

Setiap benda yang mengorbit dalam jarak tertentu dari Bumi, yang dikenal sebagai batas Roche, akan pecah karena gaya gravitasi Bumi. Begitu pecah, benda-benda yang hancur ini akan bergabung dengan cincin berbatu.

Misalnya, benda apa pun seukuran bulan Bumi yang jatuh di bawah sekitar 11.850 km dari permukaan bumi akan hancur, membentuk cincin di sekeliling planet.

Secara keseluruhan, cincin luar Bumi kemungkinan akan mengorbit lebih dekat ke planet kita daripada bulan Bumi.

Pada cincin Saturnus memiliki sejumlah bulan gembala, seperti Prometheus. Bulan penggembala di cincin bumi mungkin menyerupai mutiara yang bersinar di sekitar tepi cincin.

Baca juga: Foto Termal Ungkap Cincin Uranus Tak Seperti di Tata Surya

 

"Tidak mungkin Bumi bisa memiliki cincin yang tahan lama jika terus memiliki bulan sebesar bulan sekarang," kata Scharf.

Menurut dia, gaya gravitasi yang sama digunakan bulan di Bumi. Bergantung pada waktu, musim, dan garis lintang tempat pengamat berada, bayangan bumi mungkin jatuh pada cincin.

"Bayangan bumi akan terlihat berbentuk oval pada cincinnya dan bergerak seiring berjalannya waktu," imbuh Scharf. 

Cincin memiliki potensi sebagai alat bantu navigasi yang luar biasa. Banyak yang bertanya tentang bagaimana mereka dapat mendukung perjalanan, eksplorasi, perdagangan, migrasi, dan invasi.

Ilustrasi Bumi, Bulan dan Mars berada pada posisi sejajar.SHUTTERSTOCK/Jose L. Stephens Ilustrasi Bumi, Bulan dan Mars berada pada posisi sejajar.

Misalnya, selama berabad-abad, para pelaut mengalami kesulitan dalam menentukan posisi persis mereka di Bumi dalam lintang dan bujur ketika mereka berada di laut dan jauh dari daratan.

Para navigator sudah lama memiliki cara untuk menemukan garis lintang mereka menggunakan astronomi dengan melihat ketinggian matahari di siang hari atau Bintang Utara atau Salib Selatan di malam hari.

Cincin Mars dan Bumi

Pekerjaan sebelumnya menemukan bahwa bulan Mars Phobos mungkin pernah ada sebagai cincin di sekitar Planet Merah.

Saat Phobos semakin dekat ke Mars dari waktu ke waktu, kemungkinan besar akan terkoyak menjadi cincin lagi, selama jutaan tahun.

Baca juga: Astronom Temukan Galaksi Cincin Api yang Sangat Langka

 

Mungkin Bumi sudah memiliki cincin, planet ini lahir sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bulan muncul tidak lama kemudian.

Penjelasan umum tentang asal mula bulan adalah bahwa bulan itu hasil dari tabrakan dua protoplanet, atau dunia embrionik.

Salah satunya adalah Bumi yang baru lahir, dan yang lainnya adalah batu seukuran Mars yang disebut Theia, dinamai menurut ibu bulan dalam mitologi Yunani. Dampaknya akan menghasilkan cincin puing-puing di sekitar Bumi yang akhirnya menyatu menjadi bulan.

Intinya, meskipun penampakan Bumi bercincin mungkin tampak seperti fantasi, mungkin untuk sesaat, keberadaan cincin Bumi bisa jadi benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com