Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihentikan Sementara, Vaksin Covid-19 Oxford AstraZeneca Ditargetkan Siap Tahun Ini

Kompas.com - 12/09/2020, 11:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Uji klinis tahap akhir vaksin virus coorna Oxford-AstraZeneca dihentika sementara setelah seorang relawan jatuh sakit.

Kendati demikian, kepala eksekutif perusahaan AstraZeneca, Pascal Soriot tetap optimis vaksin yang dikembangkannya dapat tersedia di akhir tahun ini atau awal tahun 2021.

AstraZeneca dan Universitas Oxford berkolaborasi mengembangkan vaksin dan mengujinya ke 50.000 sampai 60.000 orang di seluruh dunia.

Penangguhan sementara dilakukan untuk menyelidiki lebih lanjut apakah efek samping yang dialami seorang relawan itu berpotensi menimbulkan suatu penyakit tak terduga atau tidak.

Baca juga: Uji Coba Vaksin Covid-19 Oxford AstraZeneca Dihentikan Sementara, Kenapa?

Soriot tidak dapat memastikan kapan pihaknya akan kembali melanjutkan uji coba fase akhir ini.

"Namun saya masih berpikir, kami sudah berada di jalur yang tepat dan kami akan menyerahkan data sebelum akhir tahun untuk disetujui," kata Soriot seperti dilansir The Guardian, Kamis (10/9/2020).

"Kami masih bisa mendapatkan vaksin akhir tahun ini atau awal tahun depan. Tergantung seberapa cepat regulator bekerja," imbuhnya.

Soriot berpendapat, menghentikan sementara uji coba vaksin bukanlah sesuatu yang buruk.

"Ini sebenarnya sangat umum dan banyak ahli akan menyampaikan hal yang sama," katanya.

"Perbedaan dengan uji coba vaksin sebelumnya adalah dunia tidak mengawasinya. Peneliti di masa lalu dapat berhenti mengembangkan vaksin, mempelajari kesalahan, dan memulainya kembali."

Relawan wanita yang dikabarkan sakit setelah mendapat vaksin uji coba akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Data tersebut kemudian diserahkan ke komite keselamatan independen. Merekalah yang memutuskan apakah uji coba vaksin ini dapat dilanjutkan atau tidak.

Relawan tersebut dilaporkan memiliki gejala neurologis yang konsisten dengan kelainan inflamasi tulang belakang yang disebut myelitis transversal.

Myelitis transversal dapat diobati dengan steroid untuk mengurangi peradangan, tapi kondisinya bisa permanen.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Oxford Ditangguhkan, Apa Penundaan Uji Klinis Lazim?

Hingga saat ini pihak AstraZeneca tidak mengetahui apakah yang dialami relawan saat uji coba itu myelitis transversal atau bukan. Diagnosis penyakitnya belum keluar.

Nantinya, AstraZeneca siap memproduksi 3 miliar dosis vaksin Covid-19.

Soriot yakin bahwa dosis tersebut ditambah vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi lain akan cukup untuk seluruh populasi dunia.

Dia mengatakan, vaksin akan dipasok ke seluruh negara bersamaan agar memastikan distribusi adil dan merata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com