Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Semburan Lumpur Panas Kesongo di Blora, Ini 6 Saran Ahli LIPI

Kompas.com - 29/08/2020, 19:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Oleh sebab itu, Jan mengingatkan agar masyarakat dan seluruh pihak berwenang yang menjalankan tugasnya di pusat hingga wilayah sekitar semburan lumpur panas itu tetap menjalankan protokol kesehatan.

Utamanya protokol kesehatan untuk mencegah penularan infeksi Covid-19 yang tetap berisiko di manapun berada dan dalam kondisi apapun.

"Perhatikan protokol (pencegahan) Covid-19 selama dan paska evakuasi," ujarnya.

4. Minta pendapat ahli tentang potensi durasi semburan

Adapun pemerintah atau institusi-institusi yang terlibat ada baiknya untuk mempertimbangkan langkah mitigasi dan evakuasi juga berdasarkan pendapat para ahli.

"Minta pendapat ahli tentang kira-kira durasi semburan," kata Jan.

Mengetahui prakira durasi semburan lumpur panas itu, kata dia, menjadi salah satu hal yang penting karena bisa mengetahui akankah berpotensi sama terjadinya seperti kejadian lumpur lapindo di Sidoarjo sejak tahun 2006 lalu.

Sementara, menurut pengamatan Jan sendiri, melihat dari lokasi terjadinya semburan tersebut seperti tergambar di Google Eart, potensi semburan berkemungkinan sudah ada sejak tahun 1984 atau sebelum mud vulcanism itu ada.

Terjadinya mud vulcanism atau mud vulcano yang lebih tua terjadi pada tahun 2013, dan ditunjukkan berupa penampakan area yang berbentuk lingkaran putih di Goggle Earth.

Area mud vulcano yang lebih tua itu tida jauh dari lokasi semburan lumpur panas Kesongo di Gabusan tersebut.

Oleh sebab itu, Jan mengatakan bahwa gejala mud vulcanism di sana sudah terjadi sebelum yang terjadi sekarang.

"Artinya yang sekarang dapat saja juga terus berlangsung selama 30 tahunan atau lebih. Ini masih spekulasi berdasarkan kejadian sebelumnya," ucap Jan.

Baca juga: Apakah Semburan Lumpur Blora Akan Berakhir seperti Lapindo Sidoarjo?

5. Pertimbangkan penurunan tanah

Kewaspadaan tetap perlu dilakukan oleh masyarakat dan instansi berwenang, terhadap potensi semburan yang bisa terjadi dalam durasi yang lama.

Jika hal itu terjadi, maka dampak lainnya yang juga harus diwaspadai adalah adanya penurunan tanah di area sekitar pusat lokasi semburan lumpur panas tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com