Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan Tanaman Penambang Nikel Sorowako, Bisa Perbaiki Tanah di Kawasan Tambang

Kompas.com - 30/08/2020, 13:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Hutan Indonesia kembali menunjukkan jati dirinya sebagai surga bagi flora dan fauna di dunia, karena peneliti berhasil menemukan beberapa jenis tanaman "penambang" nikel yang berpotensi ditambang secara ramah lingkungan.

Ahli biologi tanah dan dosen di Universitas Tadulako di Sulawesi Tengah, Aiyen Tjoa berhasil menemukan tumbuhan langka saat menelusuri salah satu kawasan pertambangan nikel terbesar di dunia yaitu daerah Sorowako di Sulawesi Selatan.

Aiyen sengaja mencari tanaman yang bisa beradaptasi dengan baik di area lingkungan yang kaya nikel tersebut. Adapun, tanaman yang dicari dan ditemukan oleh Aiyen itu dikenal dengan hiper-akumulator nikel (nickel hyper-accumulators).

Disebut sebagai tanaman penambang nikel, karena tanaman langka ini mampu menyerap dan menyimpan nikel dalam jumlah besar, setidaknya 1.000 mikrogram nikel per 1 gram daun kering.

Baca juga: Tolak Digerogoti Pemakan Daun, Begini Trik Tanaman Selamatkan Diri

 

Sebenarnya, kata Aiyen, tanaman jenis hiper-akumulator itu ada banyak sekali jenisnya. Terutama jenis tanaman yang termasuk dalam penanggualan pencemaran fitoremediasi (pemanfaatan mikroorganisme) di antaranya adalah Phytoextraction, Phytostabilization, dan Phytodegradation.

"Setiap konsep memiliki tanaman tersendiri," kata Aiyen kepada Kompas.com, Kamis (27/8/2020).

Untuk diketahui, fitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk memperbaiki, mengurangi ataupun memulihkan lahan yang tercemar berbagai polutan.

Secara sederhananya, Phytoextraction atau bisa juga disebut dengan phytoaccumulation adalah proses tumbuhan menarik zat kontaminan dari tanah atau media tercemar dan zat-zat kontaminan itu berakumulasi di dalam bagian-bagian tanaman.

Baca juga: Terungkap, Asal Muasal Kemunculan Tanaman Berbunga di Bumi

 

Sementara, Phytostabilization adalah penempelan zat pencemar pada akar yang tidak akan terserap oleh bagian lain tumbuhan.

Sedangkan, Phytodegradation merupakan proses penyerapan polutan oleh tumbuhan untuk proses metabolisme tanaman.

Tanaman penambang nikel di Sorowako

Tanaman hiper-akumulator, kata Aiyen, dapat menyerap dan menyimpan zat-zat kontaminan dari banyak jenis logam. Tidak hanya nikel saja, melainkan bisa juga zinc, timbal, multi logam dan lain sebagainya.

Aiyen mengatakan tanaman hiper-akumulator yang ditemukan di Sorowako adalah jenis tanaman yang memanfaatkan mekanisme fitoremediasi dengan menyerap logam dan mengikat logam nikel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com