Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

750 Juta Nyamuk Hasil Modifikasi Genetika Bakal Dilepas di Florida

Kompas.com - 24/08/2020, 11:06 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Pejabat pemerintah Florida menyetujui pelepasan 750 juta nyamuk yang telah dimodifikasi secara genetik di wilayahnya.

Pelepasan ratusan juta nyamuk ini bertujuan untuk mengurangi populasi nyamuk pembawa penyakit seperti demam berdarah atau virus Zika.

Lampu hijau proyek ini akhirnya muncul setelah perdebatan bertahun-tahun yang mengundang protes keras dari kelompok lingkungan yang memperingatkan dampak buruknya.

Salah satu kelompok aktivis lingkungan setempat menjuluki proyek ini sebagai eksperimen Jurassic Park.

Baca juga: Tak Temukan Air, Nyamuk Berevolusi Sedot Darah Manusia

Para aktivis khawatir, hal ini justru akan merusak ekosistem, memicu perkawinan hibrida, dan nyamuk jadi tahan pada insektisida.

Kendati demikian, perusahaan yang terlibat dalam proyek ini menjami tidak akan ada risiko yang merugikan manusia maupun lingkungan. Mereka memiliki serangkaian studi yang didukung pemerintah.

Pelepasan ratusan juta nyamuk pada 2021 di Florida Keys, rencananya akan dilakukan beberapa bulan setelah nyamuk yang dimodifikasi disetujui oleh regulator federal.

Pada bulan Mei, Badan Lingkungan AS memberi izin kepada perusahaan yang berbasis di Inggris dan ada di AS, Oxitec, untuk memproduksi nyamuk Aedes aegypti jantan yang direkayasa secara genetik. Nyamuk ini kemudian dikenal sebagai OX5034.

Seperti kita tahu, nyamuk Aedes aegypti menyebarkan penyakit mematikan bagi manusia seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning.

Penyebaran penyakit oleh nyamuk Aedes aegypti hanya terjadi saat nyamuk betina menggigit manusia karena mereka membutuhkan darah untuk bertelur.

Karena itu, tim berencana melepaskan nyamuk Aedes aegypti jantan yang sudah dimodifikasi, yang nantinya berkembang biak dengan nyamuk betina.

Dilansir BBC, Kamis (20/8/2020), nyamuk jantan ini membawa protein yang dapat membunuh anak-anak nyamuk betina sebelum dapat menggigit manusia.

Larva nyamuk Aedes Aegypti yang diduga sebagai bakal vektor virus Zika, difoto di laboratorium International Training and Medical Research Center (CIDEIM) di Cali, Kolombia, 25 Januari 2016.AFP / LUIS ROBAYO Larva nyamuk Aedes Aegypti yang diduga sebagai bakal vektor virus Zika, difoto di laboratorium International Training and Medical Research Center (CIDEIM) di Cali, Kolombia, 25 Januari 2016.

Nyamuk jantan yang hanya makan sari bunga atau nektar akan bertahan dengan gen yang akan menurun.

Seiring berjalannya waktu, diharapkan populasi nyamuk Aedes aegypti di wilayah tersebut turun sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit ke manusia.

Pada Selasa (18/8/2020), pejabat di Distrik Pengendalian Nyamuk Florida Keys (FKMCD) memberi persetujuan final untuk melepaskan 750 juta nyamuk hasil modifikasi selama dua tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com