Namun juga diingatkan, orang yang terinfeksi virus corona, demi alasan keamanan jangan melakukan kontak dengan hewan peliharaannya.
Sejauh ini FLI juga tidak menemukan bukti bahwa binatang ternak seperti ayam dan babi bisa terinfeksi SARS-CoV-2. Penelitian terhadap sapi baru saja dimulai di institut di Greifswald tersebut.
Namun diketahui, cerpelai dan kelelawar bisa terinfeksi virus corona, dan kembali menularkannya kepada manusia.
Para peneliti bertanya-tanya, bagaimana virus corona bisa menulari cerpelai di peternakan tertutup di Belanda bulan April lalu dan Spanyol sekitar akhir Mei silam. Apakah pekerja yang menulari hewan, atau hewan yang menulari pekerja?
Baca juga: Studi Terbaru: Kucing Bisa Terinfeksi Covid-19, dan Tularkan ke Kucing Lainnya
Professor Wim van der Poel dokter hewan dari Universitas Wageningen di Belanda dalam penelitiannya membuktikan, jenis virus yang ditemukan pada cerpelai yang terinfeksi, mirip dengan yang menginfeksi manusia.
“Kami menduga, dimungkinkan penularan kembali virus corona dari cerpelai kepada manusia“, ujar van der Poel. Buktinya, pada minimal dua pekerja peternakan, terjadi kasus seperti itu.
Sebagai tindakan pencegahan penyebaran pandemi, Belanda memerintahkan pemusnahan lebih dari satu juta cerpelai. Sementara di La Puebla de Valverde, Spanyol, lebih 92.000 cerepelai dibantai dan dimusnahkan. Cerpelai diternakkan untuk diambil bulunya untuk mode busana mahal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.