Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2020, 10:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perkembangan teknologi seperti intelijen artifisial atau Artificial Intelligence (AI) santer diperbincangkan.

AI atau kecerdasan buatan disebut dapat menciptakan peluang baru untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dunia.

Namun, ilmuwan komputer dari Amerika sekaligus direktur penelitian di Google, Peter Norvig mengatakan, kadang kala ada ketidak seimbangan mengenai data yang memenuhi prinsip dalam sistem AI dan kemudian menjadi tantangan penting bagi kita.

Hal ini disampaikan Peter dalam acara daring EmTech Asia 2020, yang diselenggarakan oleh Koelnmesse Pte Ltd dan MIT Technology Review, Selasa (4/8/2020).

Baca juga: FKUI Pelajari Penggunaan AI untuk Diagnosis Pasien Corona, Mengapa?

"Sofware tradisional sejujurnya lebih wajar atau datanya memenuhi prinsip dan bergantung dengan programnya," kata Peter.

Di mana dalam prosesnya, pembelajaran perolahan informasi dan aturan penggunaan informasi, penalaran untuk mencapai persepsi kesimpulan yang pasti, sampai koreksi dilakukan oleh programmer.

Dengan begitu, perangkat lunak tradisional berguna dalam memeriksa kode dan kode tersebut di cek secara hati-hati.

"Sementara, mesin pembelajaran (machine learning) punya pendekatan yang berbeda meskipun pakai kode juga, tapi kodenya tidak secara langsung ngasih petunjuk (terbaca) harus pakai data," jelasnya.

Dicontohkannya pula, dalam keputusan menentukan siapa yang menang menggunakan komputer misalnya dengan menggunakan program yang sudah benar.

Maka, data yang memenuhi prinsip kewajaran dan tidak memenuhi prinsip kriteria pemenang itu tergantung pada programernya yang menginput kode.

Sedangkan, mesin pembelajaran AI itu datanya sudah otomatis formulanya.

AI berdasarkan Technopedia merupakan bidang yang menekankan penciptaan mesin cerdas yang bekerja dan bereaksi seperti manusia.

Dalam pengertian sederhananya AI adalah pengembangan intelijen mesin, pola pikir dan cara kerja mesin yang layaknya sama seperti dilakukan manusia.

Artificial Intelligence (AI) chinadaily.com Artificial Intelligence (AI)

Baca juga: AI Google Kalahkan Ahli Radiologi dalam Deteksi Kanker Payudara, Ini Artinya

Dengan kata lain AI ini seolah bisa menggantikan kemampuan manusia terhadap suatu aspek dan dalam berbagai hal seringkali melewati batas wajar kemampuan manusia itu sendiri.

Sehingga, kecerdasan buatan dari AI itu sendiri yang akan melakukan pembelajaran informasi data, penalaran, sampai persepsi koreksi dilakukan oleh mesin AI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com