KOMPAS.com - Bumi punya sejarah panjang sebelum akhirnya bisa dihuni oleh manusia seperti sekarang ini.
Banyak peristiwa yang terjadi dan juga insiden yang membentuknya. Salah satunya adalah hujan asteroid yang menghujani bumi dan bulan 800 juta tahun yang lalu.
Seperti dikutip dari CNN, Kamis (23/7/2020) hal tersebut terungkap dalam sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
Berdasarkan penelitian tersebut, hujan asteroid yang mengerikan itu sangat masif dan asteroid yang menghantam bumi jauh lebih besar ukurannya daripada asteroid yang bertanggung jawab atas kepunahan dinosaurus 66 juta tahun yang lalu.
Baca juga: Studi Baru: Dinosaurus Punah karena Asteroid Bukan Letusan Gunung Berapi
Hal tersebut berdampak luar biasa.
Di masa tersebut, Bumi ditutupi es dan terjadi perubahan lingkungan dan biologis yang hebat.
"Tak aneh bahwa hujan asteroid 800 juta tahun lalu memicu zaman es yang lebih besar dampaknya dari hantaman asteroid pemicu kepunahan dinosaurus," ungkap Kentaro Terada, peneliti dan profesor di Osaka Univerity, Jepang.
Dalam studi teranyar ini, peneliti menggunakan data-data yang dikumpulkan oleh pengorbit bulan Kaguya, miliki Badan Antariksa Jepang.
Bukti-bukti dari dampak insiden hujan asteroid itu susah ditemukan di bumi. Ini karena adanya erosi dan pelapisan ulang yang terjadi di Bumi akibat gunung berapi dan proses geologis lainnya.
Setiap kawah yang tercipta sebelum 600 juta tahun yang lalu, menurut peniliti sudah hilang.
Baca juga: Peneliti Ungkap Kedahsyatan Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus
Namun berbeda dengan bulan yang sebagian besar tak berubah oleh erosi dan pelapukan.
Hal ini memberikan alternatif bagi para ilmuwan untuk mempelajari sejarah bumi melalui Bulan.
Peneliti pun mengamati 59 kawah di bulan yang memiliki diameter lebih dari 20 kilometer.
Delapan di antaranya terbentuk dalam waktu yang sama termasuk kawah Copernicus yang mempunya diameter 93 kilometer.
Tak hanya memengaruhi sistem iklim di bumi. Dari hasil analisis, peneliti menemukan bahwa selama hujan asteroid itu, sejumlah fosfor terlontar ke bumi.