KOMPAS.com - Kepunahan dinosaurus bersamaan dengan 75 persen kehidupan di Bumi terjadi sekitar 65 juta tahun yang lalu. Penyebabnya diyakini karena hantaman asteroid besar di wilayah lepas pantai Meksiko.
Kendati demikian, penyebab dinosaurus punah ini masih terus diperdebatkan. Beberapa di antaranya meyakini selain asteroid, aktivitas gunung berapi di masa itu turut bertanggung jawab atas kepunahan.
Kini penelitian baru menunjukkan, asteroid tidak membutuhkan bantuan dari lutusan gunung berapi untuk membuat Bumi menjadi tidak ramah pada dinosurus dan mahluk hidup lainnya di masa itu.
Baca juga: Letusan Gunung Berapi Jadi Pemicu Kepunahan Massal 450 Juta Tahun Lalu
Melansir IFL Science, Selasa (30/6/2020), studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences (PNAS) ini, mengamati dampak asteroid pada Kawah Chicxulub di Semenanjung Yucatán, Meksiko.
Selain itu, peneliti juga mengamati dampak erupsi pada perangkap Deccan (Deccan Traps), peraduan gunung berapi di Dataran Tinggi Deccan, India.
Pada masa itu, Deccan Traps pernah mengalami serangkaian letusan gunung berapi.
Baca juga: Misteri Fosil Telur Raksasa dari Antartika Terungkap, Mungkinkah Milik Dinosaurus?
Kedua fenomena alam itu melepaskan gas dan material ke atmosfer, satu secara instan dan lainnya selama puluhan ribu tahun.
Pelepasan tersebut memengaruhi iklim, tetapi para ilmuwan tidak yakin tentang kontribusi relatif keduanya.
Untuk menyelidiki lebih dalam, tim menggunakan model matematika dan penanda geologi iklim, serta menggabungkannya dengan faktor lingkungan seperti curah hujan dan suhu.
Hasil analisis menunjukkan, hanya asteroid yang bertanggung jawab untuk melepaskan partikel yang menghalangi Matahari. Akibatnya, menjerumuskan Bumi ke musim dingin yang berlangsung selama beberapa dekade.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.