KOMPAS.com- Periode musim kemarau di Indonesia diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga Oktober nanti.
Hal ini disampaikan dalam keterangan tertulis, Senin (20/7/2020), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berdasarkan hasil pemantauan dari 342 daerah Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 64 ZOM telah memasuki musim kemarau hingga pertengahan Juli ini.
"Hal ini seiring dominannya sirkulasi Monsun Australia yang bersifat kering dan bertiup dari arah Timur-Tenggara," kata Drs Herizal MSi selaku Deputi Klimatologi BMKG.
Baca juga: Sudah Musim Kemarau, Kenapa Masih Banyak Hujan Lebat sampai Banjir?
Adapun, daerah yang telah memasuki musim kemarau antara lain sebgai berikut.
Baca juga: 30 Persen Wilayah Berpotensi Kekeringan Selama Kemarau, Ini Daftarnya
Dari wilayah-wilayah yang telah memasuki musim kemarau tersebut, Herizal berkata, 30 persen ZOM telah mengalami kondisi kering.
Kondisi kering ini diindikasikan berdasarkan indikator Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut atau deret hari kering yang bervariasi antara 21 sampai 30 hari, 31 sampai 60 hari dan di atas 61 hari.
"HTH terpanjang terjadi di Oepoi, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur selama 70 hari. Sementara itu, prediksi hujan BMKG hingga sembilan bulan ke depan menunjukkan musim kemarau secara umum akan berlangsung hingga bulan Oktober 2020," jelasnya.
Kendati demikian, Herizal mengingatkan wilayah lainnya di Indonesia justru harus tetap waspada terhadap adanya potensi curah hujan dengan kriteria tinggi hingga sangat tinggi dalam empat bulan ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.