KOMPAS.com- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada masyarakat agar waspada terhadap gempa bumi tektonik yang terjadi di wilayah Samudera Hindia Barat Daya Pangandaran pada pukul 11.08 WIB, Jumat (17/7/2020).
Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 3,7.
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan bahwa episenter terletak pada koordinat 8,18 LS dan 107,85 BT.
Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 89 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran pada kedalaman 18 kilometer.
Baca juga: Gempa Hari Ini: M 7,3 Guncang Papua Nugini, Tektonik Area Cukup Rumit
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktifitas sesar aktif di dasar laut," kata Daryono.
Daryono mengungkap dampak getaran gempa terasa di sejumlah wilayah, meskipun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.
Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan atau shakemap BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, menunjukkan gempa ini dirasakan di wilayah Pangandaran, Cipatujah, Cibalong, Tasikmalaya, Karangnunggal, dan Singajaya dalam skala intensitas II MMI.
#Gempa Mag:3.7, 17-Jul-20 11:08:48 WIB, Lok:8.18 LS, 107.85 BT (Pusat gempa berada di laut 89 km barat daya Pangandaran), Kedlmn:18 Km Dirasakan (MMI) II Pangandaran, II Cipatujah, II Cibalong, II Tasikmalaya, II Karangnunggal, II Singajaya #BMKG pic.twitter.com/tFL1iDGl2R
— BMKG (@infoBMKG) July 17, 2020
Baca juga: Studi Buktikan, Hewan Punya Indera Keenam yang Bisa Prediksikan Gempa
Getaran gempa dengan skala tersebut, dideskripsikan guncangannya dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa, selama 3 pekan terakhir di wilayah Pulau Jawa sudah mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi signifikan.