Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Golongan Darah Berhubungan dengan Risiko Terinfeksi Covid-19?

Kompas.com - 16/07/2020, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Laporan itu menyatakan, pasien di Italia dan Spanyol dengan golongan darah O memiliki risiko infeksi parah 50 persen (kasus yang membutuhkan ventilasi atau oksigen tambahan), dibandingkan dengan pasien yang memiliki golongan darah lain.

Lebih khusus lagi, penulis penelitian menemukan bahwa wilayah genom partisipan yang membantu kode golongan darah dikaitkan dengan peluang pasien untuk mengalami gejala yang parah.

Penelitian terpecah pada apakah golongan darah apapun terkait dengan risiko yang lebih tinggi

Golongan darah O adalah yang paling umum. Sekitar 48 persen orang Amerika memiliki darah tipe O, menurut Oklahoma Blood Institute.

Secara umum, golongan darah Anda tergantung pada ada tidaknya protein yang disebut antigen A dan B pada permukaan sel darah merah. Orang dengan darah O tidak memiliki antigen. Ciri genetik ini diwarisi dari orangtua kita.

Studi New England Journal of Medicine menemukan bahwa orang dengan antigen A 50 persen lebih mungkin untuk mengembangkan gejala COVID-19 yang parah seperti kegagalan pernapasan.

Namun, penelitian tentang apakah orang dengan golongan darah A menghadapi risiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19 tidak memberikan gambaran yang jelas.

Baca juga: Benarkah Golongan Darah A Lebih Rentan Corona? Ini Penjelasannya

Studi di China menemukan bahwa pasien dengan golongan darah A berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi dibandingkan dengan orang-orang golongan darah lainnya.

Penelitian yang terbit bulan April ini menemukan bahwa orang dengan golongan darah A memiliki proporsi lebih tinggi terinfeksi Covid-19.

Namun studi baru menemukan bahwa orang dengan tipe B dan AB memiliki peluang yang lebih tinggi dalam tes positif Covid-19.

Sebagian besar peneliti sepakat bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui apakah ada hubungan kuat antara golongan darah dan risiko infeksi.

Eric Topol, direktur Scripps Research Translational Institute, mengatakan kepada Associated Press bulan lalu bahwa hingga saat ini belum cukup bukti untuk memastikannya.

Menurut ahli, golongan darah seharusnya tidak menjadi salah satu faktor untuk menilai risiko terpapar Covid-19.

"Saya bahkan tidak akan membahasnya," Anahita Dua, salah satu penulis studi baru, mengatakan kepada New York Times.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com