Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komet Neowise Akan Lintasi Indonesia, Kapan dan Bagaimana Melihatnya?

Kompas.com - 16/07/2020, 11:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komet Neowise menjadi salah satu fenomena langit yang langka dan akan terjadi di bulan Juli 2020.

Komet Neowise baru ditemukan pada 27 Maret 2020, dan berperiode sangat panjang. Ahli memperkirakan, Komet Neowise baru mendekati bumi sekitar 6.800 tahun lagi.

Menurut astronom amatir Marufin Sudibyo, penampakan Komet Neowise juga bisa dilihat dari wilayah negara Indonesia. Meskipun, kawasan yang paling baik untuk bisa melihat komet Neowise ini hanyalah kawasan stubtropis.

Khususnya lintang tinggi seperti Eropa dan Amerika di hemisfer utara, serta Selandia Baru dan Australia selatan di hemisfer selatan.

Baca juga: Komet Neowise Akan Melintasi Bumi, Tak Akan Kembali dalam 6.800 Tahun

Marufin menuturkan, pada 3 Juli 2020 lalu, komet ini mencapai perihelion terdekat dengan Matahari kemudian kembali mengorbit di Tata Surya, dan periode waktunya berakhir pada 10 juli 2020.

"Upaya untuk mengamati komet (Neowise) dari Indonesia sebelum 10 Juli 2020, tidak menampakkan hasil karena terlalu rendah," kata Marufin kepada Kompas.com, Selasa (14/7/2020).

Kapan waktu melihatnya?

Di Indonesia, komet Neowise diperkirakan dapat terlihat pada tanggal 20 Juli 2020 setelah Matahari terbenam.

"Komet ada di langit barat laut," kata dia.

Komet ini bisa disaksikan setelah Matahari terbenam, karena diperkirakan sudah lebih redup atau saat estimasi magnitudonya +3 hingga +4.

Maka, komet ini baru akan dilihat jika fase senja sipil (civil twilight) sudah berakhir. Dengan kata lain, komet berkemungkinan baru bisa dilihat mulai 25 menit pasca terbenamnya Matahari.

Namun, ketinggian komet ini diperkirakan akan meningkat, namun magnitudonya akan terus menurun.

Baca juga: Fenomena Langka Komet Neowise Juli 2020, Wilayah Mana Saja Bisa Melihatnya?

Cara melihatnya

Untuk wilayah Indonesia, kata Marufin, pada estimasi magnitufo +3 hingga +4 sebenarnya objek tersebut mudah dilihat dengan teleskop kecil tapi relatif sulit dilihat dengan mata telanjang atau tanpa alat bantu optik.

Saat objek tersebut sudah mulai lebih meredup lagi, maka membutuhkan alat bantu baik kamera dengan lensa fotografis yang fokusnya panjang sekitar 50 milimeter atau lebih, atau binokuler.

"Komet mungkin masih bisa dilihat dengan mata telanjang hanya oleh pengamat yang berpengalaman," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com