Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sore Ini Matahari di Atas Kabah, Waktunya Cek Arah Kiblat agar Akurat

Kompas.com - 15/07/2020, 11:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rabu (15/7/2020) pukul 16.26 WIB, matahari kembali berada tepat di atas Kabah. Fenomena ini menjadi waktu yang tepat untuk mengukur arah kiblat dengan akurat.

Seperti diketahui, mengetahui arah kiblat yang tepat sangat penting bagi umat muslim dalam menentukan ke mana arah menghadap saat beribadah.

Arah kiblat yang menjadi acuan umat muslim untuk menghadap saat beribadah adalah arah letak Kabah berada.

Sementara di Indonesia sendiri, banyak juga yang memperbincangkan tentang arah kiblat yang telah bergeser dari sebelum-sebelumnya.

Baca juga: Matahari di Atas Kabah Hari Ini, Kenapa Terjadi 2 Kali dalam Setahun?

Pengukuran akurat dan caranya

Astronom amatir Marufin Sudibyo menegaskan, fenomena atau momentum matahari di atas Kabah menjadi waktu yang paling akurat dan efisien dalam mengukur arah kiblat.

Bahkan, sudah dilakukan secara turun-temurun sejak dahulu kala untuk memanfaatkan fenomena Matahari tepat di titik zenith Kabah ini karena tinggal menyesuaikan dengan bayangan benda.

"Jauh melebihi akurasi penggunaan GPS ataupun kompas magnetik," kata Marufin kepada Kompas.com (22/5/2020).

Cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengatur posisi tepat arah kiblat terbilang cukup mudah.

Cukup posisikan sebuah benda secara vertikal sehingga tegak lurus dengan permukaan air setempat.

Dalam praktiknya digunakan sebuah bandul atau pendulum yang cukup berat dengan tali yang kukuh. Sehingga, stabil saat kena getaran atau hembusan angin.

Biarkan bandul berada di bawah paparan sinar matahari selama tiga hari. Lantas, taruh bayangan tali bandul di dua titik berbeda.

Tarik garis lurus di antara dua titik itu dan posisikan menghadap ke Matahari. Maka, pada dasarnya kita sudah menghadap kiblat dengan akurasi yang sangat tinggi.

Baca juga: Fenomena Langit Juli 2020: Matahari di Atas Kabah hingga Komet Neowise

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pun memaparkan 7 langkah menentukan arah kiblat menggunakan Kuminasi Agung. Begini caranya:

  1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya. Cari lokasi yang rata dan tentunya terkena cahaya Matahari.
  2. Sediakan tongkat lurus atau jika tidak ada, gunakan benang berbandul.
  3. Siapkan jam yang sudah dikalibrasikan, dapat merujuk ke laman jam.bmkg.go.id atau time.is
  4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah), atau gantungkan benang berbandul tadi.
  5. Tunggulah hingga waktu kulminasi agung tiba, kemudian amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut.
  6. Tandai ujung bayangan, kemudian tariklah garis lurus dengan pusat bayangan (tongkat atau bandul).
  7. Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com