KOMPAS.com - Serigala abu-abu adalah predator yang sebelumnya dikhawatirkan para ahli akan memusnahkan populasi rusa, ternyata justru menstabilkan ekosistem.
Sejak spesies ini kembali ke Taman Nasional Yellowstone, 25 tahun lalu, serigala telah berperan penting dalam menjaga ekosistem di kawasan ini.
Penelitian baru seperi dilansir dari National Geographic, Minggu (12/7/2020), menunjukkan dengan mengurangi populasi dan menipisnya hewan yang sakit dan lemah, serigala ternyata telah membantu dalam menciptakan kawanan rusa yang lebih tangguh.
Ahli melaporkan selama 12 tahun terakhir, jumlah kawanan rusa terbesar di taman ini telah mendatar antara 6.000 sampai 8.000 ekor, karena fluktuasi iklim.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Kepala Serigala Raksasa, Masih Utuh Setelah 40.000 Tahun
"Rusa tidak lagi mati kelaparan," kata Chris Wilmers, ahli ekologi satwa liar di University of California, Santa Cruz.
Hujan dan salju dalam jumlah normal selama bertahun-tahun, membuat kawanan serigala memburu rusa sapi yang lebih tua, karena mereka paling mudah diburu.
Akan tetapi, menurut Wilmer yang memimpin penelitian baru-baru ini, menunjukkan musim yang cenderung kering selama bertahun-tahun, membuat serigala beralih memburu banteng.
Baca juga: Serba Serbi Hewan: Benarkah Serigala Melolong ke Bulan?
Di musim gugur, kawanan predator jantan ini tidak lagi makan banyak, sebagai gantinya mereka saling berebut sapi.
Sebagai predator cerdas dan mudah beradaptasi, serigala telah belajar mengenali kondisi musim yang cukup ekstrem. Mereka lebih suka membunuh seekor sapi jantan seberat 750 pon yang kekurangan gizi dan seekor sapi seberat 450 pon.
Jadi dengan menargetkan sapi jantan selama bertahun-tahun selama makanan langka, serigala memberi sapi kesempatan untuk bereproduksi, sehingga populasi tetap bertahan.
Saat ini, populasi serigala di Yellowstone berkisar antara 300 sampai 350 ekor.
Menurut penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal of Animal Ecology ini, paling penting dari keberadaan populasi serigala ini yakni dapat membantu kawanan rusa mengatasi bahaya iklim yang tidak stabil.