Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serigala di Yellowstone Bikin Kawanan Rusa Jadi Lebih Tangguh, Kok Bisa?

Kompas.com - 12/07/2020, 17:35 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Serigala abu-abu adalah predator yang sebelumnya dikhawatirkan para ahli akan memusnahkan populasi rusa, ternyata justru menstabilkan ekosistem.

Sejak spesies ini kembali ke Taman Nasional Yellowstone, 25 tahun lalu, serigala telah berperan penting dalam menjaga ekosistem di kawasan ini.

Penelitian baru seperi dilansir dari National Geographic, Minggu (12/7/2020), menunjukkan dengan mengurangi populasi dan menipisnya hewan yang sakit dan lemah, serigala ternyata telah membantu dalam menciptakan kawanan rusa yang lebih tangguh.

Ahli melaporkan selama 12 tahun terakhir, jumlah kawanan rusa terbesar di taman ini telah mendatar antara 6.000 sampai 8.000 ekor, karena fluktuasi iklim.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Kepala Serigala Raksasa, Masih Utuh Setelah 40.000 Tahun

"Rusa tidak lagi mati kelaparan," kata Chris Wilmers, ahli ekologi satwa liar di University of California, Santa Cruz.

Hujan dan salju dalam jumlah normal selama bertahun-tahun, membuat kawanan serigala memburu rusa sapi yang lebih tua, karena mereka paling mudah diburu.

Serigala bantu rusa lebih tangguh

Akan tetapi, menurut Wilmer yang memimpin penelitian baru-baru ini, menunjukkan musim yang cenderung kering selama bertahun-tahun, membuat serigala beralih memburu banteng.

Kawanan rusa di Taman Nasional Yellowstone.SHUTTERSTOCK/Frank Fichtmueller Kawanan rusa di Taman Nasional Yellowstone.

Baca juga: Serba Serbi Hewan: Benarkah Serigala Melolong ke Bulan?

Di musim gugur, kawanan predator jantan ini tidak lagi makan banyak, sebagai gantinya mereka saling berebut sapi.

Sebagai predator cerdas dan mudah beradaptasi, serigala telah belajar mengenali kondisi musim yang cukup ekstrem. Mereka lebih suka membunuh seekor sapi jantan seberat 750 pon yang kekurangan gizi dan seekor sapi seberat 450 pon.

Jadi dengan menargetkan sapi jantan selama bertahun-tahun selama makanan langka, serigala memberi sapi kesempatan untuk bereproduksi, sehingga populasi tetap bertahan.

Saat ini, populasi serigala di Yellowstone berkisar antara 300 sampai 350 ekor.

Menurut penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal of Animal Ecology ini, paling penting dari keberadaan populasi serigala ini yakni dapat membantu kawanan rusa mengatasi bahaya iklim yang tidak stabil.

Ilustrasi serigala liar.SHUTTERSTOCK Ilustrasi serigala liar.

Misalnya, kawanan rusa dapat mempertahankan konsistensi jumlahnya. Jangan sampai jumlah populasi kawanan ini naik turun, yang menjadi salah satu dampak dari perubahan iklim yang mulai terjadi di wilayah ini.

"Di masa depan yang akan sangat tidak terduga, kami ingin penyangga terhadap kematian massal," ungkap Doug Smith, ahli biologi margasatwa senior Yellowstone.

Kemampuan serigala, kata dia, untuk menjaga keseimbangan kawanan rusa dapat memainkan peran penting dalam kelestarian spesies ini.

Melalui praktik dan manajemen berburu, kata Smith, manusia membantu menstabilkan populasi rusa, tetapi mereka tidak melakukan hal yang sama dengan serigala.

Baca juga: Antara Anjing dan Serigala, Mana yang Lebih Pintar?

 

Perilaku predator bantu pelestarian spesies

Dalam penelitian ini, Wilmers, Smith dan timnya menganalisis lebih dari 1.000 rusa mati di Yellowstone lebih dari 20 tahun.

Para ilmuwan telah menghabiskan waktu sekitar satu bulan di awal dan akhir setiap musim dingin untuk melacak tiga kawanan serigala, di lokasi di mana setiap rusa mati karena serigala.

Mereka mencatat usia dan jenis kelamin hewan yang mati, serta mengeluarkan sampel sumsum tulang, yang menentukan kondisi fisik rusa sebelum mati.

Tim peneliti selanjutnya menggunakan data satelit untuk memperoleh berapa banyak tanaman yang tersedia untuk dimakan rusa setiap tahun, jumlah yang tergantung pada pencairan salju dan curah hujan.

Baca juga: Langka, Rusa Jantan dengan Tiga Tanduk Terlihat di Michigan

Dari penelitian dan analisis tersebut, mengungkapkan bahwa serigala memburu banteng selama bertahun-tahun saat vegetasi buruk. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang perubahan perilaku iklim dapat mengubah perilaku predator.

Hasil studi ini sangat berguna untuk mengelola dan melestarikan serigala, yang masih membangun kembali jumlah mereka setelah lebih dari seabad perburuan.

Sebelum tahun 1900-an, predator Yellowstone seperti beruang grizzy, beruang hitam, serigala dan singa gunung tumbuh bersama populasi banteng Amerika, rusa, pronghorn, dan domba tanduk besar.

Namun, pemusnahan terhadap semua jenis predator, termasuk serigala, secara massal nyaris menghilangkan populasi penting ini. Dikabarkan satu kawanan serigala terakhir di Yellowstone diketahui terbunuh pada tahun 1926.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com