Namun, ada suatu masa ketika perempuan diberi tahu bahwa penularan vertikal tidak mungkin, tetapi semakin banyak penelitian yang menyarankan sebaliknya.
Dalam tiga studi pada Maret lalu juga menyarankan wanita hamil dapat menginfeksi janin dalam kandungan.
Penelitian tersebut, dilakukan dengan sampel ibu tunggal dan anak, enam bayi dan 33 bayi, namun tidak ada bayi yang meninggal karena infeksi Covid-19.
Baca juga: Ini Prosedur Melahirkan untuk Ibu Hamil Positif Covid-19
Sonja Rasmussen, dokter anak dan profesor di University of Florida mengatakan kepada STAT, studi tersebut menyarankan bahwa virus corona dapat melintasi plasenta.
Seperti kasus penyakit menular lainnya, HIV dan Zika, virus dari penyakit ini dapat ditularkan ke janin oleh ibu hamil.
"Bayi-bayi yang baru lahir semua dilakukan tes virus corona, dan salah satu bayi menunjukkan bukti kuat adanya virus corona dalam darah yang berasal dari tali pusar dan plasenta," ungkap Fenizia.
Baca juga: Apakah Virus Corona Covid-19 Memengaruhi Kondisi Plasenta Ibu Hamil?
Hanya dua dari 31 bayi yang baru lahir yang dites positif Covid-19, ini menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 pada janin relatif jarang terjadi.
Bahkan, kedua bayi yang positif Covid-19 tersebut cepat pulih dari virus.
"Secara umum, anak-anak memiliki lebih sedikit kesempatan untuk memiliki hasil (Covid-19) yang merugikan, kecuali mungkin untuk bayi yang baru lahir," kata Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.