Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2020, 18:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Kasus infeksi otak langka yang disebabkan oleh amoeba pemakan otak ditemukan di Florida. Hal ini disampaikan pejabat kesehatan di Amerika Serikat.

Departemen Kesehatan Florida (DOH) menyebut satu orang di Hillsborough County terinfeksi Naegleria fowleri, amoeba bersel tunggal yang mikroskopik dan bisa menyebabkan infeksi otak. Infeksi Naegleria fowleri biasanya berujung fatal.

Amoeba ini biasanya ditemukan di air segar yang hangat, dan masuk ke tubuh melalui hidung.

DOH tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana infeksi terkontraksi atau bagaimana kondisi pasien. Namun mereka memastikan amoeba itu tidak bisa berpindah dari satu orang ke orang lain.

Baca juga: Virus Corona, Apa Dampak Covid-19 bagi Otak Manusia?

Infeksi biasanya terjadi di negara-negara bagian selatan Amerika Serikat. Namun hal itu jarang terjadi di Florida, yang hanya mencatat 37 laporan kasus sejak 1962.

Namun karena potensi konsekuensi fatal dari infeksi itu, DOH mengeluarkan peringatan bagi penduduk Hillsborough County pada 3 July silam.

Pejabat kesehatan mendesak warga lokal untuk menghindari kontak hidung dengan air dari keran atau sumber air lain.

Itu termasuk air di ruangan terbuka seperti danau, sungai, kolam atau kanal, di mana infeksi kemungkinan terjadi di musim panas yang hangat pada Juli, Agustus dan September.

Mereka yang terinfeksi Naegleria fowleriakan mengalami sejumlah gejala seperti demam, mual dan muntah, demikian halnya leher yang kaku dan pusing. Beberapa di antaranya meninggal dalam hitungan pekan.

DOH mendesak orang-orang yang mengalami gejala serupa untuk "mencari pertolongan medis secepatnya, seiring dengan penyakit yang berkembang pesat".

"Ingat, penyakit ini langka dan strategi preventif yang efektif dapat mengakibatkan musim panas yang rileks dan aman," sebut DOH.

Baca juga: Alami Penyakit Otak, Pria ini Tak Bisa Kenali Angka 2 Sampai 9, Kok Bisa?

Infeksi Naegleria fowleri sangat jarang terjadi di AS menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Antara 2009 hingga 2018, hanya 34 infeksi yang dilaporkan di negara itu.

Dari seluruh kasus, 30 orang terinfeksi ketika mereka berwisata air di musim panas, empat lainnya terinfeksi dari air keran yang terkontaminasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com