KOMPAS.com - Sebuah bintang masif diam-diam menghilang di galaksi kerdil yang berjarak 75 juta tahun cahaya.
Para peneliti meyakini bintang ini meredup dan tidak terlihat karena kurangnya supernova yang terlihat.
"Jika benar demikian, ini akan menjadi pertama kalinya deteksi langsung sebuah bintang monster yang mengakhiri hidupnya dengan cara ini," kata Andrew Allan, penulis studi dan mahasiswa doktoral di Trinity College Dublin, Irlandia, seperti dilansir dari CNN, Rabu (1/7/2020).
Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. Sebelumnya, para astronom mempelajari dan mengamati bintang tersebut antara tahun 2001 dan 2011.
Baca juga: Nebula Kupu-kupu, Pemandangan Unik Ledakan Bintang Ditangkap Nasa Hubble
Penelitian ini dilakukan Allan dan timnya bertujuan untuk mencari tahu tentang bagaimana masa akhir suatu bintang masif, dengan menggunakan teleskop besar dari European Southern Observatory di Chili pada tahun lalu.
Akan tetapi, mereka tidak menemukan bintang misterius maupun yang tidak stabil, yang berada di galaksi kerdil Kinman.
"Sebaliknya, kami terkejut mengetahui bahwa bintang itu telah menghilang," jelas Allan.
Baca juga: Supernova Menguak Adanya Bintang yang Hidup Lagi Setelah Mati
Meskipun jaraknya berada sangat jauh, sehingga sulit untuk membedakan sinyal dari masing-masing bintang, namun bintang biru ini memiliki 2,5 juta kali cahaya yang lebih terang daripada Matahari.
Bintang dengan cahaya biru ini cenderung tidak stabil, bahkan kecerahannya dapat berubah.
Kendati demikian, menghilangnya bintang ini telah meninggalkan tanda yang dapat dilacak para astronom. Meski pada akhirnya, sinyal itu kemudian hilang pada 2019 lalu.
"Sangat luar biasa bagi bintang besar yang menghilang tanpa menghasilkan ledakan supernova yang cerah," kata Allan.