Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gordon Ramsay Bikin Rendang, Makanan Terenak di Dunia ini Sehatkah Dikonsumsi?

Kompas.com - 30/06/2020, 19:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

 

Lebih lanjut dr Tan menegaskan, lemak jenuh tidak sama dengan kolesterol. Termasuk santan yang mengandung lemak jenuh.

"Santan tidak mengandung kolesterol, sebab pohon kelapa tidak punya organ hati, jadi tidak bisa bikin kolesterol," kata dia.

Kendati demikian, dr Tan menegaskan makanan yang tidak sehat yakni yang dapat memicu penyakit, berasal dari bagaimana seseorang mengatur pola makan dan asupan makanan yang dikonsumsi.

Konsumsi makanan jangan berlebihan

Prinsipnya, konsumsi rendang atau makanan apapun itu, kata dr Tan, tergantung pada kebutuhan.

"Sebab, makan (rendang) sebulan sekali, jika sehari-harinya tetap makan enggak benar, kan, ya percuma," jelas dr Tan.

Baca juga: Seafood jadi Makanan Nenek Moyang Manusia saat Tinggalkan Afrika

Penyakit akibat kolesterol, semata-mata bukan hanya karena makanan yang dikonsumsi.

Dr Tan menjelaskan apabula makan rendang hanya saat Lebaran dan Idul Adha, tetapi sehari-hari masih mengonsumsi gorengan, makanan dan minuman manis, tidak pernah memasak atau menggantungkan pada layanan antar, ini yang perlu diwaspadai.

"Takutlah dengan hipertensi, sindroma metabolik, diabetes, dari keseluruhan pangan harian kita. Jangan salahin rendang," kata dr Tan.

Kenikmatan dan kelezatan rendang yang diolah dengan rempah-rempah khas Indonesia di Tanah Minang, memberi cita rasa unik yang menarik selera masyarakat dunia.

Baca juga: Dokter Gizi Jelaskan Tips Aman Olah Bahan Makanan di Rumah

Resep tradisional yang melengkapi kuliner khas nusantara ini tak heran jika menarik perhatian chef kelas dunia, Gordon Ramsay.

Dr Tan menambahkan rendang tak sekadar memiliki cita rasa nikmat, tetapi juga memiliki kandungan nutrisi.

"Dalam 100 gram rendang ada 193 kkal, 22,6, gram protein, 7,9 gram lemak, 474 kalsium, 14,9 gram zat besi," ungkap dr Tan.

Kendati demikian, rendang tidak memiliki serat atau zero serat dan polifenol, sehingga untuk mengisi kekosongan itu harus diimbangi dengan sayur dan buah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com