KOMPAS.com - Anak kecil bahkan bayi baru lahir berpotensi mengembangkan alergi.
Ironisnya, jika alergi pada anak ini tidak segera diatasi, ada berbagai macam risiko bagi kesehatannya.
Alergi pada anak dapat mengganggu sistem kesehatan, berdampak pada tumbuh kembang anak, memengaruhi psikologis dan perekonomian orangtua, keluarga, serta masyarakat.
Lantas apa saja sebenarnya faktor yang dapat meningkatkan risiko alergi pada anak-anak?
Baca juga: Jangan Anggap Enteng Alergi pada Anak, Ini Alasannya
Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof DR dr Budi Setiabudiawan SpA(K), MKes menyebutkan ada banyak faktor yangberperan meningkatkan risiko alergi anak sejak kelahiran.
Di antaranya adalah riwayat alergi pada keluarga, kelahiran caesar, serta pajanan polusi dan asap rokok.
Berikut penjelasannya secara terperinci:
1. Riwayat alergi pada keluarga
Budi menjelaskan, anak dengan alergi cenderung memiliki rangkaian penyakit alergi seiring bertambahnya usia.
"Bahkan diturunkan ke generasi berikutnya," kata Budi dalam diskusi daring bertajuk "Danone Bicara Gizi: Allergy Prevention", Kamis (25/6/2020).
Oleh sebab itu, kata dia, alergi ini penting untuk dideteksi dan dicegah sejak dini dengan menelusuri riwayat alergi keluarga.
Untuk diketahui, risiko alergi berdasarkan turunan riwayat keluarga ini memiliki prevalensi yang berbeda-beda.
Jika kedua orang tua memiliki riwayat alergi, maka anak Anda memiliki potensi risiko mengalami alergi yang sama dengan presentasi 40-60 persen.
"Tapi kalau kedua orang tua ini memiliki manifestasi sama, maka potensinya 60 sampai 80 persen terjadi pada anaknya," kata dia.
Jika hanya salah satu orang tua saja yang memiliki alergi, maka presentasi kemungkinan anak mengalami alergi turun menjadi 20-40 persen.