Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Anggap Enteng Alergi pada Anak, Ini Alasannya

Kompas.com - 29/06/2020, 17:33 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam dua dekade terakhir, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terjadi peningkatan angka kejadian alergi pada anak di Indonesia.

Persoalan alergi pada anak ini seringkali dianggap biasa saja oleh sebagian besar masyarakat.

Namun tahukah Anda, alergi yang terjadi pada awal kehidupan akan meningkatkan risiko manifestasi alergi lain di masa depan, atau dikenal allergic march?

Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof DR dr Budi Setiabudiawan, SpA(K), MKes menjelaskan bahwa sebaiknya orangtua tidak menganggap enteng alergi yang dialami anak sejak lahir atau usia balita.

Baca juga: Studi Buktikan, Bermain di Alam Kurangi Risiko Alergi pada Anak

"Dampak alergi lebih besar dari sekedar gejala yang dialami anak," kata Budi dalam diskusi daring bertajuk Danone Bicara Gizi: Allergy Prevention, Kamis (25/6/2020).

Dituturkan Budi, risiko dampak alergi ini bisa terjadi karena adanya disfungsi terhadap sistem kekebalan tubuh, baik itu dari faktor genetik maupun lingkungan.

"Dapat menyebabkan reaksi alergi dan berbagai efek yang berpengaruh negatif jangka panjang, tidak hanya bagi anak saja, tapi juga bagi orang tua," tuturnya.

Alergi pada anak-anak menjadi pemicu meningkatnya risiko penyakit degeneratif. Seperti obesitas, hipertensi dan sakit jantung.

Selain itu, anak dengan alergi juga memiliki kemungkinan untuk mengalami keterlambatan pertumbuhan.

Hal itu disebabkan, sistem kekebalan tubuh anak-anak yang belum stabil, dan reaksi alergi yang beragam akan berpengaruh terhadap fungsi orang tubuh anak tersebut.

Namun, reaksi alergi pada setiap anak akan berbeda-beda pula. Ini tergantung pada pemicu dan kondisi imunitas anak Anda.

Kendati pemicunya sama dengan alergi yang terjadi pada anak lain, belum tentu reaksi yang terjadi pada tubuh anak itu akan sama. Begitu juga dengan terapi untuk membantu mengobatinya, semua tergantung kondisi si kecil.

Budi berkata, anak yang punya alergi cenderung memiliki rangkaian penyakit seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Alergi Obat Umumnya Bikin Bentol, tapi Ada Juga yang Picu Kematian

"Bahkan dapat diturunkan ke generasi berikutnya," ujarnya.

Oleh sebab itu, mendeteksi dan mencegah sejak dini alergi itu terjadi merupakan pilihan terbaik yang bisa Anda lakukan.

Cara terbaik mendeteksi dan mencegak alergi sejak dini adalah dengan menelusuri riwayat alergi keluarga dan pemberian nutrisi yang tepat untuk mendukung perkembangan sistem imun yang lebih baik.

Pencegahan perlu dilakukan, sebab selain dampak kesehatan, anak dan orangtua juga dapat menderita dampak psikologis, serta konsekuensi sosial dan ekonomi bagi keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com